Cerita Rakyat dari Aceh, Asal mula Danau Laut Air Tawar - Danau merupakan salah satu wisata alam yang banyak terdapat di Indonesia. Beberapa daerah memiliki danau dengan pesona keindahannya masing-masing. Salah satu danau yang paling terkenal adalah Danau Toba yang berada di Sumatera Utara.
Namun selain SumUt ternyata ada danau lain yang tak kalah indahnya. Ia adalah Danau Laut Air Tawar yang berada di Takengon, Tanah Gayo, Aceh. Danau ini sangat luas seperti lautan namun airnya tetap tawar. Para wisatawan selalu ramai mengunjungi danau ini apalagi ketika musim libur tiba. Salah satu penosa keindahan Danau Laut Air Tawar adalah pemandangan di sekitarnya yang diapit bukit dan menjadi komoditas ikan air tawar.
Disebalik keindahan Danau ternyata menyimpan cerita rakyat. Akibat ketaatan yang kebablasan akhirnya danau ini tercipta. Berikut cerita rakyat dari Aceh, asal mula Danau Laut Air Tawar.
Dahulu ada seorang hamba bernama Unok. Dia bertubuh besar dan perkasa. tubuhnya yang tinggi membuat penampillanya tampak sangar dan menakutkan. Tetapi budi bahasa Unok sangat baik dan santun, Unok juga dikenal sebagai seroang ulama. Dia mengaku selalu bersembahyang di Mekkah dan saat jum'at di daerah Gayo. Penduduk tidak yakin bagaimana Unok bisa melakukan semua itu, namun setiap kali ditanya jawabannya selalu tertawa dan membuat orang semakin penasaran.
Suatu hari Unok mengumpulkan semua orang yang dikenalnya. Undangan itu tentu membuat orang bertanya dalam hati apa yang akan di kerjakan Unok. Ketika semua sudah berkumpul Unok berkata bahwa dia telah menerima wahyu dari Tuhan. Tentu saja semua warga tertawa, mereka menganggap Unok sedang berbohong. Sebab Tuhan hanya memberikan wahyu kepada nabi san rasul. kini Unok mengatakan dia telah menerima wahyu. Warga yang tadinya tertawa berganti marah.
Orang-orang tidak ingin mendengarkan apa yang dikatakan Unok. Unok berkata bahwa suatu hari nanti Tuhan akan menurunkan malapetaka di daerah Gayo yaitu air bah dahsyat yang akan menenggelamkan dan menghancurkan harta benda dan juga raga manusia.
Ucapan Unok dianggap hanya isapan jempol dan menganggap Unok sudah gila. Meskipun tidak ada yang percaya Unok tidak marah dan yakin bahwa akan ada bahaya yang menimpa Gayo suatu hari nanti. Sejak itu Unok keluar masuk hutan untuk mencari kayu besar yang akan digunakan untuk membuat perahu. Setelah lama mencari akhirnya Unok menemukan pohon yang sangat besar. Pohon itu tumbuh di tepi sebuah mata air yang besar.
Unok berpikir bagaimana cara merobohkan pohon itu. Dia tidak memiliki alat untuk menebang. Akhirnya dia menemukan cara yaitu dengan mencabut pohon tersebut. Dengan menggunakan kesaktiannya Unok berhasil mencabut pohon yang besar itu dengan sekali hentak. Ketika akar pohon tercabut air menyembur dengan sangat deras. Unok kebingungan. dia menyeret pohon yang dicabutnya itu menjauh dari air yang deras. Semburan air itu tidak berhentu bahkan semakin luas bagai lautan. Unok terus saja menyeret pohon yang dicabutnya ke tepian. Kini mata air itu telah menjadi danau yang kemudian disebut sebagai Danau Laut Air Tawar.
Unok baru menyadari bahwa air bah itu timbul saat dia mencabut pohon besar itu dan ia merasa menyesal. Tapi nasi sudah menjadi bubur, danau itu semakin luas bahkan seperti mengejar Unok yang terus berusaha menepikan pohon yang baru dicabutnya. Penyesalan Unok tidak ada gunanya lagi. Hanya saja Unok kemudian mengatakan kepada semua warga yang diteumuinya bahwa jika akan menebang pohon sudah seharusnya diperhitungkan untung dan ruginya. karena menebang sembarangan akan menyebabkan bajir bah.
Dengan penuh penyesalan Unok terus saja menyeret pohon yang dicabutnya itu ke tepian. Menghindar dari serangan air danau yang semakin luas hingga akhirnya dia tiba ditepi laut. Bahkan diceritakan pohon itu diseretnya menyeberang lautan hingga ke mekkah.
Demikianlah cerita rakyat dari Aceh, asal mula Danau Air Tawar yang sampai hari ini masih bisa di temui di Takengon, tanah Gayo, Nanggroe Aceh Darussalam.