Museum Daerah Sang Nila Utama
Salah satu objek wisata sejarah di Kota Pekanbaru, Riau yang bisa ditemukan di pusat kota adalah Museum Daerah Sang Nila Utama. Sang Nila Utama diambil dari nama seorang raja Bintan pada Abad ke-13 yang juga dikenal sebagai pendiri Singapura (sebelumnya merupakan Pulau Tumasek). Ia merupakan putera penguasa Palembang kala itu, yakni Sang Sapurba.
Mengunjungi Museum Daerah Sang Nila Utama akan membawa kita terbang ke masa lalu, masa kejayaan kerajaan-kerajaan Melayu yang ada di Riau. Di sini kita juga akan disuguhi berbagai budaya dan adat istiadat Melayu yang masih dikenal hingga saat ini. Tokoh-tokoh perjuangan dan yang mengharumkan Melayu di masa lalu.
Bangunan gedung Sang Nila Utama yang terletak di tepi jalan raya tersebut dibangun pada tahun anggaran 1984/1985 dan diresmikan pada 9 Juli 1994 oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Edi Sedyawati. Pengelolaan museum ini dilakukan oleh Pemerintah Daerah, di bawah Dinas Kebudayaan, Kesenian, dan Pariwisata Provinsi Riau. Sedikitnya terdapat 4.298 buah koleksi, diantaranya koleksi biologi, geologi, etnografi, sejarah, arkeologi, numismatik/heraldik, filologi, keramik dan juga seni rupa.
Di dalam kompleks bangunan museum, terdapat beberapa bangunan lainnya. Diantaranya adalah kantor kepala museum, kantor administrasi, kantor penyimpanan dan perawatan benda-benda koleksi. Ruang pameran tetap dari bangunan Museum Daerah Riau memiliki luas 1.123 meter persegi dengan bentuk arsitektur khas tradisional Riau. Ruang pameran ini terdiri dari dua lantai yang dihubungkan dengan tangga.
Pada bangunan lantai atas, pengunjung akan disuguhi aneka foto rumah adat, foto para pejuang dan tokoh budayawan Riau. Terdapat juga foto gubernur Riau yang berkuasa sejak tahun 1958 hingga kini. Sebuah beduk besar terdapat di bagian lantai satu seolah ingin memberi sambutan kata selamat datang bagi para pengunjung yang masuk.
Masih di lantai pertama, kita akan melihat pajangan aneka guci tua buatan Cina pada abad ke 15 Masehi yang ditemukan di dasar laut. Ada juga benda-benda warisan kerajaan Melayu di masa lalu seperti kelambu perak, caping berbentuk hati, ukiran bunga dan sebagainya. Ada juga sebuah sepeda tua milik Soeman HS yang dipajang di sini. Berbagai alat-alat kerajaan di masa lalu juga bisa kita temukan di sini seperti mahkota raja, baju besi, senjata api dan sebagainya. Kita juga bisa menikmati aneka replica kerajaan-kerajaan yang ada di Riau, berbagai prasasti serta sumber-sumber hasil alam di Riau yang sangat khas seperti minyak bumi.
Lantai berikutnya sedikit menurun, pengunjung harus menuruni tangga untuk melihat koleksi di ruangan ini. Suasana lebih teduh bisa dirasakan di bagian lantai bawah. Terdapat cahaya-cahaya pada ruangan yang sedikit gelap. Replika Candi Muara Takus bisa kita temukan di sini, berbagai patung binatang khas Riau juga berdiri gagah di dalam ruang-ruang berkaca. Yang paling eksotik di bagian sudut ruanga, kita bisa melihat diorama indah kehidupan kerajaan dan suku-suku asli daerah Riau. Cukup menarik bagi para pecinta wisata sejarah maupun budaya.
Artikel lainnya : Museum Sang Nila Utama - Sejarah Perjalanan Riau
Cara Menuju Museum Daerah Sang Nila Utama
Karena berada di pusat kota, mengunjungi museum ini sangat lah mudah. Terletak di Jalan Sudirman no. 49 Pekanbaru, tepatnya di depan bangunan gedung DPRD Provinsi Riau. Dari bandara bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun umum. Dengan jarak tempuh sekitar 15 menit saja dari bandara, terletak di sebelah kiri jalan. Kita bisa menyewa taksi, bus transmetro Pekanbaru atau menggunakan kendaraan online yang sudah beroperasi di Pekanbaru. Masuk ke lokasi museum tidak dipungut bayaran alias gratis. Para pengunjung juga akan mendapatkan aneka brosur informasi tentang museum tersebut. Jam kunjung bangunan ini dimulai pukul 8 pagi hingga 3 petang. Sementara untuk Sabtu batas kunjungan hingga pukul 12 saja. Museum banyak dikunjungi para pelajar, wisatawan serta orang-orang yang ingin tahu bagaimana kondisi dan warisan benda-benda antik dan kebudayaan melayu yang pernah ada di ruang. Ada banyak hal yang bisa dituliskan dari tempat ini, terutama tentang kegemilangan Riau di masa lalu hingga kini.