foto: belajarislam.com
Ibadah puasa yang dilakukan ummat Islam bukan semata-mata rutinitas tanpa makna. Selain bernilai sebagai ibadah, puasa juga memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia.
Inilah yang kemudian menarik perhatian para ilmuan asal Amerika untuk menguji secara ilmiah apa sebenarnya manfaat dari ibadah puasa tersebut. Para ahli gizi asal University of Southern California, Amerika Serikat pun secara berkelompok melakukan penelitian terhadap ibadah puasa tersebut.
Guru besar Ilmu Biologi dan Penuaan universitas, Profesor Valter Longo menjelaskan bahwa ibadah puasa mampu memberikan waktu yang khusus bagi tubuh untuk memproduksi sel yang baru. Sama seperti ketika kita dalam kondisi tidur dan tidur dan tidak makan.
Dikutip Dream dari laman Malaysia News Hub, Rabu 17 Mei 2017, Velter berkata, “Sebuah kabar gembira kami temukan, bahwa puasa dapat menghilangkan sel-sel darah yang sudah rusak dan tua” demikian Velter menjelaskan.
Pada penelitian yang lain, para pakar kesehatan Amerika menyebutkan, puasa memberikan pengaruh untuk memperbaiki system kekebalan tubuh. Terutama untuk seorang pasien kanker yang sedang melakukan kemotrapi.
Selain itu, bagi para lansia yang sudah banyak usianya, puasa ternyata mampu membantu memperbaiki system ketahanan tubuh.
Jika proses kemotrapi pengobatan dan penuaan dini menyebabkan kerusakan sel, maka puasa justru sebaliknya. Dengan melakukan puasa maka seseorang mampu mengembalikan sel-sel tubuhnya dalam keadaan yang baik.
Semua temuan paling penting dari penelitian ini adalah, berpuasa ternyata mampu mencegah penyakit kanker atau tumor. Hal ini disebabkan karena berpuasa dapat menurunkan enzim PKA, enzim pemicu kanker dan tumor.