foto: cnnIndonesia.com
Para ilmuan telah melakukan berbagai penelitian terkait bagaimana wajah bumi jutaan tahun yang akan datang.
Amasia disebut-sebut sebagai benua raksasa yang akan terbentuk di muka bumi pada 250 juta tahun ke depan. Benua ini terbentuk dari gabungan benua Ameria Utara, Amerika Latin, dan Asia.
Sementara Laut Karibia dan Samudra Arktik sendiri akan lenyap. Hal ini merupakan hasil riset penelitian yang dilakukan Yale University dan Badan Sains dan Teknologi Laut-Bumi Jepang baru-baru ini.
Seperti dirilis dalam Science News, benua raksasa itu terbentuk disebabkan adanya pergerakan lempeng tektonis dari bumi yang terus menerus bertumbukan dan akhirnya terpisah menjadi bagian-bagian yang baru.
Penelitian ini menggunakan teori Orthoversi Yakni ketika benua-benua yang besar pecah, lalu pecahan-pecahan kecilnya yang awalnya menjauh, pada akhirnya akan kembali ‘ditarik’ dalam satu kesatuan, dengan satu sama lain akan tumpang tindih
Masaki Yoshida, seorang geolog Jepang juga mengungkapkan hal serupa.
Dengan menggunakan pemodelan system computer, ia menyimpulkan Amerika Utara, Eurasia, ¬Australia, dan Afrika nantinya akan melebur. Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Geology.
Seperti diketahui, 30o0 juta tahun yang lalu, dibumi telah ada benua raksasa yang terpusat di benua Afrika, namun kemudian benua tersebut pecah menjadi 7 benua seperti yang ada sekarang.
Para pakar geologi memperkirakan kondisi tersebut akan terulang kembali pada jutaan tahun yang akan datang.
Ross Mitchell dari Curtin University di Perth, Australia menyebutkan, akan terjadi tahapan-tahapan pembentukan benua tersebut, dimana diperkirakan Australia akan menyatu dengan India lebih dulu.
Mitchell menjelaskan , daratan baru nantinya mencakup wilayah yang sekarang dikenal dengan Ring of Fire – yakni daerah letusan gunung berapi yang mematikan dan juga gempa bumi.
Amasia sendiri baru beberapa tahun belakangan ini dilakukan hipotesa, namun berkat kemajuan teknologi, para ilmuan telah mampu mengemukakan pendapat dan alasannya.
“Nantinya akan terbentuk cekungan bekas samudra dan akan menutup, lalu pada saat itulah benua raksasa mulai terbentuk. Benua Amerika dan Eurasia akan bertemu di kutub utara.” Ungkap Mitchell, yang telah menerbitkan sebuah makalah tentang Amasia ini di jurnal ilmiah pada 2012.