Sering merasa lelah dan sakit kepala? Mungkin gadget Anda penyebabnya. Berhentilah untuk beberapa waktu memantau gadget. Istirahatlah, gerakkan tubuh Anda, berolah raga, berjalan dan lihat lah pemandangan yang indah.
Dewasa ini, penggunaan ponsel pintar dan tablet seakan tak lagi bisa dipisahkan dari rutinitas sehari-hari.
Faktanya, ponsel pintar dan tablet seringkali menjadi hal pertama kali dilihat saat seseorang bangun dari tidur dan hal terakhir yang dilihat sebelum tidur.
Meski terkesan sepele, kebiasaan ini ternyata dapat merusak kemampuan tubuh untuk beristirahat secara maksimal di malam hari.
Semakin sering seseorang 'menempel' dengan ponsel pintar atau tablet, semakin menurun pula kualitas tidur yang dimiliki orang tersebut.
Kasus insomnia dan gangguan tidur pun diketahui semakin banyak seiring dengan semakin populernya penggunaan gadget dalam beberapa tahun terakhir.
Hubungan antara gadget dan gangguan tidur atau insomnia ini diketahui berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti University of California San Francisco.
Dalam penelitian tersebut, tim peneliti meminta relawan untuk memasang aplikas yang bisa menghitung waktu yang dihabiskan relawan untuk melihat dan menggunakan gadget mereka selama 30 hari.
Di sisi lain, tim peneliti juga mengukur lama waktu tidur dan kualitas tidur para relawan. Hasil penelitian menunjukkan tiap pasien rata-rata menghabiskan waktu 3,7 menit dalam setiap jam untuk melihat layar ponsel pintar atau tablet mereka.
"Waktu untuk melihat layar yang lebih lama berhubungan dengan durasi tidur yang lebih pendek dan juga penurunan efisiensi tidur," ungkap salah satu peneliti Matthew Christensen yang berasal dari Divisi Kardiologi di University of California San Francisco seperti dilansir Mail Online.
Tim peneliti menilai salah satu 'dalang' di balik dampak negatif penggunaan gadget pada kualitas tidur ialah sinar biru yang dipancarkan dari layar ponsel pintar atau tablet.
Spektrum sinar biru yang ringan dari layar gadget dapat menekan produksi melatonin dalam tubuh. Akibatnya, rasa kantuk akan berkurang dan tubuh mulai merasa kesulitan untuk mencoba tidur.
Di sisi lain, tim peneliti juga menilai aktivitas seseorang di media sosial yang diakses melalui gadget juga dapat memberikan stimulasi.
Stimulasi ini bersifat kontraproduktif terhadap upaya tubuh untuk bersiap-siap tidur. Sehingga penggunaan gadget sebelum tidur dapat membuat kualitas tidur menurun.
Masalah kurang tidur yang disebabkan oleh penggunaan gadget dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Tidur yang tidak cukup dan tidak berkualitas dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, depresi dan secara umum juga meningkatkan risiko kematian.
Oleh karena itu, tim peneliti menyarankan agar masyarakat mulai mengurangi akses terhadap berbagai layar sebelum jam tidur. Layar ini meliputi layar ponsel pintar, tablet, komputer hingga televisi.
Hanya saja lama waktu yang bisa dijadikan patokan di rumah untuk mengakses layar gadget ini belum diketahui secara pasti. "Hubungan antara penggunaan ponsel pintar secara umum dengan tidur kemungkinan didorong oleh paparan (gadget) sebelum tidur," jelas Christensen.