Mengapa Pokemon Go menjadi game paling booming saat ini di seluruh dunia? Salah satu alasannya karena permainan benar-benar seperti Anda menangkap pokemon di dunia nyata. Menguras emosi dan memberikan pengalaman tersendiri bagi pemainnya.
Untuk menangkap Pokemon juga tidak mudah, karena semakin tinggi Combat Power, maka semakin sulit pula menangkap Pokemon tersebut. Belum lagi Pokemon juga terbagi dalam berbagai tingkatan yang juga memengaruhi kesulitan menangkapnya.
Setelah berhasil menangkap Pokemon, game ini juga menyediakan tempat untuk mendapatkan poke ball dan item lainnya. Selain itu Pokemon yang berhasil ditangkap juga dapat dilatih untuk ditingkatkan kemampuannya.
Untuk mendapatkan poke ball bisa diperoleh di Pokestop selain saat naik level trainer. Sedangkan untuk melatih Pokemon dapat dilakukan di gym dengan rekan satu tim, di mana tim yang tersedia ada tiga tim, insting, mystic, dan valor.
Setiap gym hanya untuk satu tim.
Bagi para pakar games terkemuka, permainan semacam Pokemon Go adalah tren ang tidak bisa lagi dibendung dan akan melanda seluruh dunia.
Keistimewaan games terbaru ini adalah pemainnya bisa “melihat” Pokemon di dunia nyata. Figur “pocket monster” seolah melebur dengan realitas.
Dengan bantuan data Global Positioning Service, monster-monster buatan Nintendo itu ditampilkan pada peta virtual.
“Inilah permainan masa depan,” ujar Prof. Mario Lorenzo, pakar proses informatika dan pengembangan produk Virtual di Technische Universität Chemnitz, Jerman, kepada DW.
Dengan data yang dipasok GPS pada peta virtual, pemain bisa memperkirakan berapa jauh jarak mereka dari pokemon yang diburu.
“Jika jejaknya sudah terlacak kamera smartphone, citra pokemon akan muncul di layar smartphone di dekat areal pemain berada,” ujar Lorenzo.
“Pemanfaatan data untuk tujuan jahat, bisa terjadi kapan dan dimanapun. Games virtual hanya salah satu dari banyak modus dan medium untuk menghimpun data. Kita bahkan sering dengan sadar memberikan data pribadi. Semua tergantung saling kepercayaan“, ujar pakar informatika Jerman, Lorenzo.
Bukan cuma game semacam Pokemon Go yang bisa disalah gunakan memata-matai atau melacak pergerakan seseorang dan menghimpun data sensitif.
Pada dasarnya semua orang yang menggunakan smartphone dan alat komunikasi modern lainnya, bermain dengan data.
Di sisi lain permainan Virtual Reality dan Augmented Reality ini dari sudut pandang pakar informatika adalah perkembagan positif. Bukan hanya dari segi bergerak badannya para pemain. Melainkan juga dalam kehidupan sehari-hari.
Prof. Lorenzo dari TU Chemnitz meramalkan, game semaca, itu akan makin beragam.
“Dalam jangka menengah, game Virtual Reality dan Augmented Reality akan terus memantapkan posisinya”.