Lesbi, Gay, Bise-ksual dan Transgender (LGBT) menjadi suatu fenomena yang cukup marak hari ini di kalangan masyarakat. Para pendukung LGBT bersemangat mengkampanyekan penyakit ini ke tengah masyarakat dengan dalih pengakuan hak-hak asasi terhadap para pelaku LGBT tersebut.
Di tengah maraknya kampanye para pegiat LGBT tersebut, sangat penting bagi kita menyadari bagaimana pola asuh anak yang benar untuk mencegah terjadinya wabah penyakit tersebut di kalangan anak-anak kita. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut pada anak-anaknya:
1. Menjaga pergaulan anak
Jika anak Anda wanita maka tak baik membiasakannya berteman dengan kaum laki-laki secara dominan. Hal ini akan memberikan pengaruh psikologis pada anak untuk berkarakter dan berpenampilan seperti laki-laki. Jika misalnya dalam satu keluarga anak perempuan Anda hanya satu orang dan dominannya adalah laki-laki, maka para ibu harus mengambil peran yang lebih besar terhadap pengasuhan sang anak perempuan.
Terlebih dalam satu keluarga dan bertemu setiap hari. Kelalaian ibu membiarkan anak perempuannya bermain dengan saudara laki-laki yang banyak dan dominan akan memberikan efek psikologis yang kurang baik. Demikian juga sebaliknya jika di dalam keluarga tersebut yang dominan adalah wanita dan anak pria hanya satu orang saja, maka ayah lah yang harus selalu dekat dengan anak lelakinya.
2. Menghindari hal yang tidak pantas pada anak
Tidak bisa disangkal, penularan LGBT selalu identik dengan hal-hal yang sifatnya hal yang tidak pantas. Oleh karena itulah Anda harus lebih dulu menjaga anak Anda dari hal ini. Hal yang tidak pantas pada anak bisa berkembang melalui pergaulan sesama anak yang kurang baik, melalui teknologi seperti televisi, gadget, games dan sebagainya. Sebagai orang tua Anda harus mampu mengontrol penggunaan teknologi pada anak sehingga tidak salah gunakan.
3. Memberikan pemahaman keagamaan
Didiklah anak-anak Anda dengan nilai-nilai norma agama yang kuat. Inilah yang akan membantu anak-anak Anda bisa lebih kuat dari masalah hal yang tidak pantas, LGBT dan keburukan-keburukan akhlak lainnya. Sedini mungkin harus ditanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak. Bahkan sejak dari alam kandungan, anak-anak harus diajak mengenal Allah sehingga ketika lahir tak sulit baginya untuk mengulang pelajaran apa yang telah disampaikan ibunya selama dalam alam kandungan.
4. Pendidikan hubungan laki-laki dan perempuan pada anak
Jangan canggung menjelaskan masalah hubungan laki-laki dan perempuan pada anak. Katakan kepada anak-anak tentang hubungan laki-laki dan perempuan yang normal dan tidak normal. Ingatkan anak-anak agar tidak terjebak pada hal yang tidak pantas selama dalam pergaulan. Jelaskan fungsi-fungsi organ tubuh dan akibatnya bila digunakan. Pahamkan anak-anak Anda dengan hal-hal yang begini sehingga ketika mereka melihat sesuatu yang tidak normal, mereka akan tahu bahwasannya hal itu tidak baik dan menyalahi norma maupun agama.
5. Mengajak anak ke kajian atau seminar LGBT
Anak-anak usia remaja seperti tingkat SMP dan SMA sudah bisa dipahamkan melalui kegiatan formal seperti seminar dan sejenisnya. Oleh karena itu ajak dan damping putra putri Anda untuk mengikuti berbagai kajiannya. Agar mereka tahu bagaimana bahaya dan akibatnya dari LGBT tersebut. Saat ini ada banyak kajian dan seminar yang menjelaskan tentang bahaya LGBT tersebut. Dengan ikutnya Anda mendampingi putera puteri Anda akan membuat mereka lebih semangat dan memahami apa yang mereka saksikan dan dengarkan dalam kajian. Dengan demikian mereka akan lebih mudah paham dan mengetahui bahayanya.
Waspada LGBT sejak dini karena hal ini bisa ditularkan pada putera puteri Anda. Pastikan Anda mengarahkan pergaulan anak untuk bisa berteman dengan anak-anak yang baik. Anda harus tegas dan bisa memahamkan anak-anak tentang bahaya LGBT tersebut. Serta yang paling penting, jelaskan kepada mereka tentang bencana azab yang akan didapatkan para pelaku LGBT baik di dunia maupun di akhirat.