Riau menjadi salah satu propinsi yang kerap mengalami masalah lingkungan. Salah satunya kabut asap yang juga merupakan dampak dari masalah lingkungan. Diperlukan peran yang sinergi dari semua kalangan untuk mengatasi hal tersebut. Forum Lingkar Pena (FLP) Riau sebagai salah satu forum di bidang literasi mengkampanyekan seruan menulis sastra hijau sebagai bentuk sumbangsih kalangan sastrawan untuk menjaga lingkungan agar tetap aman dan bebas dari masalah.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Nafi’ah Al Ma’rab, Ketua Forum Lingkar Pena Riau di sela-sela acara Launching Buku Riwayat Asap si gedung Pustaka Wilayah pada Sabtu 31 Oktober kemarin.
“Ini bentuk kepedulian kita pada lingkungan. FLP mengajak kawan-kawan pegiat literasi di Riau agar ikut serta ambil bagian, peduli dengan lingkungan. Kita mengajak semua untuk menulis tema-tema sastra hijau.” Ujar Nafi’ah.
Salah satu bukti nyata kampanye FLP Riau terhadap tema sastra hijau yakni dengan diluncurkannya buku tema asap berjudul Riwayat Asap. Buku fiksi setebal 206 halaman tersebut berisi kumpulan sajak-sajak dan cerita pendek yang melambangkan kegelisahan, kritik sosial dan hal-hal lainnya terkait kondisi kabut asap yang tiga bulan terakhir melanda Riau.
Pada kegiatan peluncuran buku tersebut juga dihadiri para sastrawan Riau lainnya seperti Fakhrunnas MA Jabbar, Husnu Abadi, Deny Kurnia, Aris Adeba, Bambang Kariyawan dan sebagainya. Kegiatan ini diisi dengan talkshow tema sastra hijau dan acara panggung puisi oleh para penyair.