Para backpacker tentu sudah sangat familiar dengan tempat wisata Raja Ampat yang kini sudah mendunia. Tahukah Anda kenapa tempat wisata ini dinamakan Raja Ampat? Nama Raja Ampat berasal dari cerita masyarakat setempat. Menurut cerita tersebut, ada seorang perempuan yang menemukan 7 buah telur. Telur-telur tersebut kemudian menetas, 4 diantaranya menetas menjadi pangeran, sementara 3 telur lainnya menetas menjadi seorang wanita, sebuah batu, dan hantu. 4 Pangeran tersebut kemudian menjadi raja di pulaunya masing-masing, yaitu Pulau Misool, Pulau Waigeo, Pulau Batanta,dan Pulau Salawati sehingga akhirnya disebut sebagai Raja Ampat.
Kepulauan Raja Ampat memiliki potensi wisata alam yang sangat luar biasa. Tempat wisata di Papua Barat ini sangat terkenal dengan wisata bawah lautnya yang merupakan salah satu tempat menyelam terbaik di dunia karena kelengkapan dan keragaman flora dan fauna bawah lautnya.
Berdasarkan hasil penelitian, Kepulauan Raja Ampat mempunyai 75% dari seluruh spesies karang di dunia. Tidak ada tempat lain di dunia yang mempunyai jumlah spesies karang sebanyak itu dalam 1 lokasi yang terbilang kecil. Dengan banyaknya spesies karang di Kepulauan Raja Ampat, secara otomatis juga terdapat banyak spesies ikan karang. Selain itu anda juga dapat bertemu dengan ikan pari manta, ikan duyung, kuda laut, ikan barkuda, hiu karang, penyu, tuna, dan lain-lain. Sisa-sisa perang dunia kedua juga dapat anda temui di perairan Kepulauan Raja Ampat, misalnya bangkai pesawat perang di dekat Pulau Wai.
Anda akan dihadapi dengan 2 pilihan pada saat ingin menikmati wisata alam Kepulauan Raja Ampat. Pilihan tersebut adalah pilihan untuk tinggal di sebuah resort, atau tinggal di sebuah kapal pinisi yang sudah dimodifikasi. Tinggal selama beberapa hari di atas sebuah kapal khas Indonesia akan menjadi pengalaman yang unik. Untuk dapat menikmati wisata Raja Ampat selama 1 minggu dengan menggunakan kapal pinisi, anda harus membayar lebih dari 100 juta Rupiah, dan kapal tersebut dapat menampung sampai dengan 14 orang.