PT PLN Area Pekanbaru diminta untuk bersikap adil, jangan hanya memadamkan pelanggan masyarakat menengah ke bawah, namun juga harus adil mematikan pelanggan-pelanggan besar. Hal ini mengemuka dalam acara jumpa pers antara pihak PT PLN Area Pekanbaru dan jajarannya dengan sejumlah wartawan di kantor PT PLN Jalan Setia Budi Pekanbaru, Rabu malam tadi (30/9/2015).
Dalam acara yang sangat interaktif ini Manager PLN Area Pekanbaru Agustian menegaskan bahwa pemadaman bergilir yang dirasakan masyarakat Kota Pekanbaru saat ini akibat area Pekanbaru mengalami devisit atau kekurangan daya listrik sebesar 61 MW.
Saat ini Area Pekanbaru (Kampar, Rohul, dan Siak) mengalami devisit atau kekurangan daya listrik sebesar 61 MW disebabkan turunnya debit air sejumlah PLTA dan akibat gangguan asap.
Namun wartawan mempertanyakan kenapa pelanggan besar seperti mal, plaza, hotel, dan lain-lain itu pada saat beban puncak tidak mendapat pemadaman bergilir seperti halnya yang dialami masyarakat. Hal ini dituding tidak adil.
Padahal kata wartawan jika PLN benar-benar memadamkan bergilir pela ggan besarnya itu maka masyarakat tidak sampai mengalami pemadaman bergilir dua hingga tiga kali sehari. Paling cuma padam sekali sehari.
"Dari pengamatan kami sejumlah mal, plaza, hotel dan lain-lain di Pekanbaru listriknya hidup terus dari PLN sementara masyarakat listriknya mati bergilir dua sampai tiga kali sehari," kata Zul seorang wartawan.
Untuk diketahui kata Zul bahwa 3,5 MW yang dipakai satu mal itu setara dengan pemakaian 3.500 rumah penduduk yang punya daya listrik di rumahnya 900 watt. Nah di sini nampak PLN lebih memilih mengorbankan 3.500 rumah penduduk mati lampu bergilir dan menganakemaskan satu mal tidak mati lampunya.
Mendapat masukan ini maka Manager PT PLN Area Pekanbaru Agustian menyatakan pihaknya akan mengecek hal ini besok apakah benar pelanggan besarnya seperti mal, plaza, hotel dan lain-lain itu tidak mendapat padam bergilir.