Tim penilai Anugerah Sagang 2015 mengumumkan peraih anugerah Sagang 2015. Melalui penyaringan dan penilaian tahap akhir ini, akhirnya tim penilai menghasilkan para penerima anugerah tersebut. Untuk kategori seniman/budayawan Pilihan Sagang, tim penilai memilih Husnu Abadi. Sastrawan yang juga akademisi ini, harus bersaing ketat dengan Junaidi Syam, budayawan dan peneliti yang tunak, serta musisi Rino Dezapati. Bahkan, setelah penentuan skor, ternyata nilai Husnu Abadi dan Junaidi Syam berimbang, sama persis.
‘’Dewan juri akhirnya memutuskan untuk memilih Husnu Abadi. Pada penentuan skor, nilainya memang sama dengan Junaidi Syam. Namun melalui perdebatan panjang tim penilai, akhirnya kita memilih sastrawan yang juga ahli hukum Tata Negara ini,’’ kata Rida,yang juga Chairman Riau Pos Group ini.
Untuk kategori buku, juga terjadi persaingan ketat. Pilihan Sagang akhirnya tertuju pada buku Bahtera, sebuah buku kumpulan puisi karya Ahmad Ijazi Abdullah. Skor yang didapatkan pun tak bertaut jauh dengan penilaian angka yang didapatkan lima nominator lainnya, terutama dengan buku Cerita-cerita Jenaka Yong Dollah, Orientasi Kelisanan dalam Proses, Penciptaan dan Resistensi Budaya Orang Melayu (Marhalim Zaini) dan buku Benda Cagar Bidaya Bergerak; Rokan Hulu (Junaidi Syam dan Yusri Syam).
Perdebatan sengit dengan mengeluarkan argumen serta segala referensi juga terjadi dalam menentukan penerima Anugerah Sagang untuk kategori Karya Non-Buku Pilihan. Di kategori ini tim penilai memilih karya dan kreativitas pada kegiatan senirupa PekanbaRuko, sebuah rangkaian pameran dan dialog serta edukasi melalui unjuk-karya para seniman kartun Riau yang tergabung dalam Sikari. Kegiatan senirupa yang satu ini memang mulai bergairah di Riau dan diharapkan Anugerah Sagang dapat lebih memicu dan memacu kreativitas di bidang ini.
Sedangkan kategori Institusi/Lembaga Seni Budaya Pilihan Sagang, tim penilai memilih Sanggar Bathin Galang dari Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai penerima anugerah. Satu-satunya nominator dari luar Pekanbaru ini, ternyata sudah tiga kali berturut-turut menjadi nominator untuk kategori ini.
Sanggar seni ini tunak dalam mengangkat hal-hal yang benar-benar unik dari daerah, namun memiliki getaran yang kuat dalam aktivitasnya, menjangkau jauh ke luar desanya.
Sedangkan Anugerah Serantau, tim penilai memilih karya buku Sejarah Melayu karya Dr Ahmad Dahlan, Batam. Ini bukan sesuatu yang baru, jika penerima Anugerah Serantau Pilihan Sagang jatuh kepada non-person. Untuk kategori ini, sebelumnya Anugerah Sagang pernah diberikan kepada Yayasan Panggung Melayu (Jakarta) dan Surya TV (Singapura).
Pada penganugerahan kali kedua ini, setelah yang pertama tahun 2010 lalu, Anugerah Sagang Kencana akan diberikan kepada lima seniman/budayawan yakni (almarhum) Ibrahim Sattah (Sastrawan), almarhum Umar Umayyah Ali (Koreografer), dr H Tabrani Rab (budayawan), drh Chaidir (Budayawan) dan Eri Syahrial atau lebih dikenal sebagai Eri Bob (musisi).