Mengantisipasi korban kabut asap yang terus meningkat, pemerintah telah menyiapkan sejumlah kapal perang untuk melakukan evakuasi terhadap warga. Seperti yang disampaikan pemerintah sebelumnya melalui Menteri Polhukam, bahwa bencana kabut asap kemungkinan masih akan terjadi hingga lima pekan mendatang, untuk itu pemerintah menyiapkan strategi pengungsian yang didasarkan pada standar operasi militer.
’’Kami sudah persiapkan kapal perang maupun Pelni, untuk kalau diperlukan akan dijadikan tempat pengungsian di daerah-daerah tertentu, di Sumatera dan Kalimantan,’’ujar Menko Polhukam Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan di Istana Negara, Jumat (23/10/2015).
Sejauh ini, pemerintah telah menyiapkan enam unit kapal milik TNI. Penjelasan ini sekaligus menampik sejumlah isu yang menyebut kapal-kapal tersebut disiapkan untuk penyelesaian masalah Laut Cina Selatan.
’’Kami siapkan ada enam kapal TNI, tiga atau dua nanti disiapkan di Kalimantan tergantung Panglima TNI instruksinya dan nanti di pantai dekat Sumatera,’’ imbuh Luhut.
Sejauh ini, belum dijelaskan detail pelaksanaan rencana ini. Termasuk, apakah Riau juga akan mendapat jatah kapal untuk evakuasi atau tidak. Yang jelas, besok, Menkopolhukam akan ke Kalimantan untuk mempersiapkan evakuasi bagi masyarakat korban kabut asap. Bahkan strategi yang disiapkan mirip operasi militer. Dia juga menyampaikan, berbagai alternatif evakuasi dilakukan pemerintah. Terutama jika upaya pemasangan AC atau pembersih udara di rumah-rumah tidak berjalan maksimal.
Pekan depan, enam kapal perang disiapkan untuk pengungsian masyarakat. Evakuasi tidak dilakukan secara massal. Kaum ibu dan anak-anak yang diprioritaskan ke kapal tersebut.
’’Mungkin AC susah karena listrik. Kalau itu tidak bisa lagi pindah ke kota, misal dari Kalimantan ke Banjarmasin kami pindahkan ke situ. Kalau sampai tidak bisa kami sudah siapkan kapal untuk tampung mereka. Saya melakukan itu dengan dasar-dasar operasi militer untuk kemanusiaan,’’ imbuhnya.