Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Braden Kuo dari Rumah Sakit Umum Massachusetts, ternyata mie instan ini banyak bahayanya. Menurut dia, mie instan tidak mudah hancur dalam pencernaan. Mie instan tidak dapat hancur selama 2 jam proses pencernaan di dalam tubuh. Bentuk mir yang masih utuh memaksa saluran pencernaan manusia bekerja ekstra keras untuk memecah makanan tersebut. Karena proses hancurnya lama, maka akan sangat berdampak pada penyerapan nutrisi makanan lain. Yang paling mencengangkan, tidak ada nutrisi yang bisa diserap dari mie instan. Bahkan, tubuh akan menyerap zat beracun dari bahan pengawet seperti tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ) yang ada dalam mie.
Bahaya pengawet TBHQ bagi tubuh. TBHQ adalah bahan kimia yang memiliki fungsi sebagai antioksidan. Sayangnya, TBHQ adalah jenis antioksidan yang berasal dari bahan kimia sintetis, dan bukan antioksidan alami. Zat ini berfungsi untuk mencegak oksidasi lemak dan minyak, sehingga dapat memperpanjang masa simpan makanan olahan. Parahnya lagi, TBHQ juga biasa ditemukan dalam pestisida, kosmetik dan parfum karena bisa mengurangi penguapan. Efek dari terlalu sering mengonsumsi TBHQ adalah mual disertai muntah, terjadi dering di telinga, mengigau, dan sesak napas.
Gangguan metabolisme. Seseorang yang mengonsumsi mie instan lebih dari 2 kali dalam 1 minggu berisiko mengalami gangguan metabolisme. Gangguan metabolisme adalahu gejala-gelaja tubuh seperti obesitas, tekanan darah tinggi, peningkatan kadar gula darah, dan kolesterol.
Selain itu, tercatat bahwa dalam mengonsumsi mie instan, 68 persen wanita lebih berbahaya dari pria.
Asupan nutrisi rendah. Konsumen mie instan memiliki asupan nutrisi lebih rendah, seperti protein, kalsium, fosfor, zat besi, kalium, vitamin A, niasin, dan vitamin C. Bahkan, temuan baru-baru ini adalah terdapat zat Benzopyrene (zat penyebab kanker) di dalam mie instan di beberapa merk.
Bahaya bagi otak. Di dalam mie instan juga memiliki kandungan monosodium glutamat (MSG). MSG dapat menyebabkan disfungsi otak dan kerusakan berbagai organ. Bahkan, zat MSG juga dapat menimbulkan sejumlah penyakit semisal Alzheimer, Parkinson, dan bahkan penyakit kesulitan belajar.