Para peneliti Amerika telah berhasil mengembangkan teknologi baru yang sudah lama dinantikan pasar. Sebuah baterai isi ulang smartphone dari bahan aluminium telah mampu diisi hanya dengan 60 detik. Mereka mengklaim prototipe baterai ini bisa mengisi ulang smartphone dalam waktu 60 detik saja. Selain itu, baterai ini diklaim ramah lingkungan, tahan lama, serta lebih murah.
"Kami telah mengembangkan baterai isi ulag aluminimum yang dapat menggantikan perangkat penyimpanan ada seperti baterai alkaline atau baterai lithium ion yang kadang-kadang terbakar," ujar salah satu tim ali kimia Hongjie Dai dari Stanford University, seperti dikutip Sciencealert.
Teknologi yang baru ditemukan ini merupakan capaian yang sudah lama dikembangkan oleh para ilmuwan selama beberapa dekade ini. Baterai dari aluminium ini diprediksi akan banyak digunakan lantaran harganya yang murah dan bahannya melimpah.
Selama ini, pembuatan baterai aluminium terhambat pada pemilihan bahan yang tepat untuk katode. Untungnya, masalah ini kini telah berhasil dipecahkan secara tidak sengaja. Mereka menggunakan grafit atau karbon untuk digunakan sebgaai katoda.