Nilai tukar rupiah terhadap dollar yang menembus angka tiga belas ribu rupiah telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penjualan barang elektronik di pasaran. Salah satunya adalah komputer dan laptop. Penguatan dolar Amerika Serikat terhadap mata uang rupiah berpengaruh terhadap kenaikan harga komputer sekitar 3-5 persen.
"Kenaikan ini merupakan salah satu strategi bisnis yang harus kami lakukan agar tidak merugi," kata salah satu penjual laptop di Plasa Simpang Lima Joko di Semarang, Kamis (19/3).
Sebagai gambaran, untuk laptop yang biasanya di harga Rp 3 juta saat ini naik sebesar Rp 100 ribu-200 ribu/unit. Sedangkan untuk laptop di harga Rp5 jutaan mengalami kenaikan sekitar Rp 300 ribu/unit.
"Kalau untuk laptop yang harganya tinggi naiknya lebih besar lagi, untuk laptop kami yang harganya Rp 15 juta naik sebesar Rp 1,8 juta," katanya.
Menurutnya, meski harga jual naik namun sejauh ini pedagang tidak merugi karena kebanyakan pedagang melakukan kesepakatan 'flash protection' dengan distributor. Menurutnya, inti dari perjanjian tersebut adalah distributor komputer memberi harga sama ketika perjanjian dibuat.
Meski demikian, untuk menjaga penjualan tetap stabil pihaknya mengadakan sejumlah promo di antaranya memberi 'cashback' dan gratis asesoris.
Sementara itu, manajer salah satu toko komputer Ragil mengakui sejak terjadi pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar AS memang ada penurunan penjualan.
"Terjadi penurunan penjualan yang cukup siginifikan. Penurunannya terjadi sejak awal bulan lalu. Padahal harga komputer kami tidak mengalami kenaikan, mungkin karena daya beli masyarakat yang menurun," katanya.