Untuk anak usia dua tahun ke atas, aktivitas seperti mandi, makan, minum, sikat gigi sudah mulai bisa ia kerjakan sendiri. Orang tua harus member kesempatan pada si anak untuk melakukannya sendiri agar ia mulai mandiri. Berikan anak kesempatan memegang sendok sendiri, menyuap makanan ke mulutnya sendiri, juga berikan anak kesempatan untuk memegang gelas dan minum air sendiri. Hal yang sama berlaku untuk belajar buang air sendiri, mandi, dan berpakaian.
Ketika anak belajar, hindari mengkritik. Meski anak akan melakukannya dengan berantakan, tetap puji anak. Kritik hanya akan membuat anak tidak percaya diri dengan kemampuannya. Biarkan anak mencobanya sambil mengajarkan cara yang benar.
Untuk membangun kemandirian anak, psikolog yang juga dosen Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Evita, melanjutkan, sebaiknya orang tua mengajarkannya setiap hari. Awalnya, memang akan berantakan untuk makan dan minum. Menyikat gigi pun masih belum bisa. Tapi, lama kelamaan anak akan terbiasa. “Anak bisa karena terbiasa,” ujarnya.
Ia menambahkan, pada anak usia dua tahun sifat otonomi diri biasanya sudah muncul. Anak memahami kalau tubuhnya adalah miliknya. Dan, ia pun memiliki keinginan untuk melakukan banyak hal sendiri. Evita mengatakan pada usia tersebut sifat egosentris anak muncul.
Orang tua berfungsi menemani dan membantu anak. Jangan paksa anak jika belum mau. Namun, orang tua bisa mengondisikan agar anak melakukan cara yang benar. Evita menambahkan, suatu saat anak akan mau melakukannya sendiri. “Saat anak melakukannya dengan benar, jangan lupa dipuji,” sarannya.