Setelah sebelumnya pemberitaan di media massa cukup heboh dengan dikeluarkannya tiga siswa SMA Negeri Bunga Raya karena membuat status kritikan di Facebook, kini kabar mengejutkan terjadi dengan dipecatnya Kepala Sekola SMA Bunga Raya. Sementara tiga siswa yang dikeluarkan tersebut dikembalikan lagi ke sekolah semula.
Kadri Yafis selaku Kepala Dinas Pendidikan Siak mengaku dibuat pusing dan geram dengan ulah pihak sekolah. Ia menganggap Kepala Sekolah SMAN 1 Bunga Raya, M Nasir, menjadi aktor yang paling bertanggung jawab atas kegaduhan yang terjadi.
"Kepala Sekolah SMAN I Bungaraya itu akan segera dicopot," tegas Kadri, Kamis (6/11/2014).
Tindakan ini mendapat apresiasi dari Ketua Komisi I DPRD Siak, Sujarwo. Namun demikian, ia berpendapat bahwa kebijakan mengembalikan tiga siswa tersebut ke SMAN 1 Bunga Raya tersebut, belum menyelsaikan masalah yang ada.
"Itu belum menyelesaikan masalah. Karena tiga siwa itu pasti akan merasakan tekanan psikologis,"kata Sujarwo.
Disamping itu, tiga siswa tersebut juga bisa saja mendapat tekanan dari oknum guru lain yang ada di sekolah itu. Oleh karena itu, ia meminta kepada Dinas Pendidikan untuk mengawal kebijakan yang telah dikeluarkannya.
"Tiga siswa itu harus mendapat pantauan atau perhatian dari Dinas Pendidikan, jangan sampai mereka tertekan dan diintimidasi," tegasnya.
Tiga orang siswa SMA Bunga Raya tersebut masing-masing adalah Reksa Dirgantara Putra, Wiwit, dan Towil yang sempat dipindahkan dari sekolahnya karena status facebook yang berisi kritikan terhadap kedisiplinan guru melalui akun Facebook.