Rilis Kejadian Pemukulan Polisi terhadap massa Aksi Mahasiswa UR di RRI (Sumber : Kabinet Biru Langit BEM UR)
"KEPADA PARA MAHASISWA, YG MERINDUKAN KEJAYAAN, WAHAI KALIAN YG RINDU KEMENANGAN, WAHAI KALIAN YG TURUN KE JALAN"....
Apa yang terjadi di RRI pada sore tadi (Selasa, 25/11/'14) semakin menguatkan bahwa Presiden yang berkuasa saat ini merupakan Presiden yg memiliki "wajah asli" seorang diktator. Tak boleh ada yg mengganggu kebijakan yang dibuatnya, walaupun "menyengsarakan" rakyat.
1. Aksi Gerakan Rakyat Riau Menuntut (GERRAM) sudah menyampaikan surat pemberitahuan ke pihak Polresta Pekanbaru
2. Aksi di RRI berjalan baik2 saja. Dan tidak ada satupun fasilitas yang rusak.
Saya secara "on air" menyampaikan Himbauan agar Rakyat Riau menolak dan tidak bersikap ramah pada Jokowi, terkait rencana kunjungan besok rabu, 26 Nov 2014. Alasannya adalah kebijakan Jokowi JK yang baru sebulan ini, sgt kontroversial dan sgt menyengsarakan rakyat. Terutama kenaikan BBM 18 November lalu. Efek dominonya mmbuat semua harga naik, dan kenaikan jumlah rakyat miskinpun diprediksi bertambah lebih 10 juta org (Zulfa Hendri)
3. Setelah penyampaian Himbauan, semua massa aksi melakukan Sholat Ashar di Musholla RRI. Sholat dilaksanakan berjamaah dan bergantian, mengingat mushola tidak mampu menampung jumlah massa aksi.
4. Selesai sholat kita bersiap-siap utk "longmarch" di depan kantor Gubri. Tujuannya juga sama, dlm rangka mencerdaskan rakyat terkait kedatangan Jokowi, yang hanya utk melakukan pencitraan. Tidak akan ada solusi konkret, terhadap berbagai masalah Riau (trutama ASAP), pada kunjungan Jokowi besok.
5. Lalu bergabunglah massa aksi dari UIR dan HMI MPO dalam barisan GERRAM.
6. Tiba-tiba, tanpa sebab dan provokasi dari massa Aksi GERRAM, polisi "mengeroyok" dengan pentungan dan kayu rotan langsung menghujam para mahasiswa yg tak bersenjata sama sekali. Lebih dari 34 orang mahasiswa mngalami luka memar dan luka benjolan, serta langsung dibawa ke Rumah Sakit akibat pukulan para aparat.
7. Musholla yang merupakan tempat paling aman, diinjak-injak oleh manusia berseragam itu. Bahkan ketika ada yang sedang shalat dan berdoa pun tak luput dari sasaran.
8. Bus, pic-up, pengeras suara dan motor mahasiswa juga menjadi sasaran pengrusakan oleh aparat berseragam tersebut.