Banyak orang terkejut dengan kematian anak ajaib yang memahami 14 bahasa tersebut. Semua orang tentunya menyayangkan seorang anak bangsa yang memiliki prestasi sangat hebat buru-buru dipanggil yang Maha Kuasa. Seperti diketahui, mantan Duta Anak ASEAN 2012-2013, Gayatri Wailissa (19), meninggal dunia akibat pecahnya pembuluh darah di otak pada 25 Oktober 2014.
"Jenazah akan diterbangkan tengah malam sekitar jam 12.30 WIB, nanti tiba di Ambon jam 07.00 WIT," kata Angga Mitra Kahar, sepupu Gayatri Wailissa, ketika dihubungi melalui telepon selulernya dari Ambon, Jumat (24/10) sore.
Sebelumnya, Gayatri sempat menjalani operasi di Rumah Sakit (RS) Abdi Waluyo akibat pecahnya pembuluh darah setelah jogging pada 23 Oktober 2014 sekitar pukul 17.00 WIB. Jenazahnya direncanakan langsung dibawa ke markas Kodam XVI/Pattimura kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kapahaha Ambon.
"Tadi tim dokter di Abdi Waluyo melepas alat medis dari tubuhnya Gayatri sekitar pukul 09.30 WIB, jantungnya benar-benar berhenti berdetak, setelah itu dibawa ke Gatot Subroto sekitar pukul 11.00 WIB untuk dikafankan, tinggal menunggu untuk dipulangkan, nanti ada dari Kodam V/Brawijaya yang ikut bersama-sama ke Ambon," katanya.
Gayatri adalah gadis yang dilahirkan di Ambon pada 31 Agustus 1995 itu mempelajari secara otodidak dan menguasai 14 bahasa asing. Ia dibesarkan dengan pendidikan home schooling. Cita-citanya untuk menjadi diplomat memaksa dirinya belajar bahasa asing secara otodidak hingga terkuasai 14 bahasa asing.