Nasib memang belum menyebelahi Timnas U-19 yang menjadi harapan besar rakyat Indonesia. Setelah pada laga pertama dikalahkan Uzbekistan, nasib serupa dialami Timnas asuhan Indra Safri pada laga kedua menghadapi Australia (12/10). Bermain di Stadion YTC Yangon Myanmar, Garuda Jaya kembali menelan kekalahan setelah ditundukkan Australia U-19 dengan skor tipis 0-1.
Gol semata wayang Australia dicetak Jaushua Sotirio pada menit 66. Bermain lebih percaya diri ketimbang pada pertandingan pertama, Timnas Indonesia U-19 tak kewalahan menghalau serbuan Timnas Australia U-19. Mereka juga percaya diri memainkan umpan-umpan pendek kala memulai serangan.
Lima menit laga berjalan, Indonesia sempat memiliki peluang emas melalui Mukhlis Hadi Ning. Namun, penjaga gawang Australia, Jordan Thurtell masih sigap menangkap bola. Sembilan menit berselang giliran Australia membuat barisan pertahanan Indonesia kelabakan. Namun, sepakan Brandon Borello masih melenceng dari gawang Ravi Murdianto.
Fatchu Rachman berhasil menjadi pahlawan bagi timnya pada menit ke-19. Bek sayap kanan Indonesia ini menghalau bola sundulan penggawa Australia dari mulut gawang Indonesia. Setengah jam laga berjalan, giliran Ravi Murdianto yang mematahkan peluang emas Australia. Kiper asal Grobogan ini meninggalkan sarangnya berjibaku mengambil bola dari kaki Jaushua Sotirio. Ravi lagi-lagi harus berjibaku mengamankan gawangnya. Berkat sergapan Ravi pada menit 35, Borello gagal memaksimalkan umpan Shannon Brady.
Kekalahan 0-1 atas Australia begitu memukul skuat Timnas U-19 Indonesia. Persiapan panjang yang dilakukan hampir setahun berakhir sia-sia. Indonesia dipastikan tersingkir dari fase grup Piala Asia U-19 setelah menelan dua kekalahan beruntun, meskipun masih memiliki satu pertandingan tersisa. Selepas peluit panjang dibunyikan wasit, Evan Dimas dan kawan-kawan tak kuasa menahan kesedihannya. Tim pelatih, termasuk pelatih Indra Sjafri harus masuk ke lapangan untuk menyemangati pemain yang menangis atas kegagalan ini.
Para suporter Indonesia yang datang mendukung langsung perjuangan Indonesia, ikut merasakan kesedihan pemain. Sekitar 50 suporter pun sengaja menunggu para pemain keluar stadion untuk memberikan semangat. Dengan mengenakan atribut serba merah, mereka kompak meneriakkan yel-yel ketika para pemain keluar dari stadion menuju bus. “Garuda jangan sedih, garuda jangan sedih,” begitulah nyanyian para suporter untuk menghibur hati para pemain.