Warga Pekanbaru kembali kehilangan hak menghirup udara segar. Kabut asap kian pekat menyelimuti udara dari pagi hingga malam hari. Kabut asap kiriman dari Sumatera Selatan dan Jambi semakin tebal menyelimuti Kota Pekanbaru sejak Sabtu pagi tadi hingga petang (11/10).
Sementara hotspot atau tiik panas atau titik api di Riau hari ini meningkat menjadi 22 titik dibanding empat hari lalu yang hanya empat titik api. Sejak Sabtu pagi hingga petang tadi (11/10) kabut asap tebal hasil dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan, Jambi, termasuk Riau mengganggu kesehatan warga Kota Pekanbaru. Berdasarkan catatan alat pencatat Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di depan Kantor Wali Kota Pekanbaru kualitas udara Kota Pekanbaru berada pada level "Tidak Sehat".
Berdasarkan pantauan satelit Terra Aqua BMKG Pusat, hotspot updade tanggal 11 Oktober 2014 pukul 05.00 subuh jumlah titik api di Pulau Sumatera 147 titik. Titik api kebakaran hutan dan lahan ini tersebar di Provinsi Jambi 9 titik, Kepri 2 titik, Sumatera Selatan 102 titik, Sumatera Utara 1 titik, Sumatera Barat 5 titik, Lampung 6 titik, Riau 22 titik. Khusus di Provinsi Riau titik api terbanyak terdapat di Kabupaten Pelalawan 8 titik, Meranti 3 titik, Indragiri Hulu 4 titik, Kampar 3 titik, Bengkalis 2 titik, di Rohul dan Siak masing-masing terdapat 1 titik.
Angin secara umum bertiup dari Tenggara-Baratdaya menuju Baratlaut-Utara dengan kecepatan 05-15 knot. Cuaca Riau umumnya cerah berawan diselimuti, kabut asap, potensi hujan ringan pada sore dan malam hari bersifat lokal terjadi di wilayah Riau bagian barat dan pesisir timur. Jarak pandang di Kota Pekanbaru pada pukul 07.00 Sabtu (11/10) sekitar 800 meter (smoke). Di Rengat jarak pandang 1 Km (smoke), di Dumai jarak pandang 2 Km (smoke), di Pelalawan jarak pandang lebih parah yakni 200 meter (fog dan smoke).