Pusat pers asing Jepang (FPCJ) di Tokyo ingin mengundang satu wartawan Indonesia yang punya pengalaman meliput bencana alam khususnya saat terjadi tsunami di Aceh. Di Jepang diharapkan bisa mempelajari berbagai cara, upaya, teknologi antisipasi dan upaya menanggapi bencana alam, sehingga dapat disebarluaskan informasi tersebut di Indonesia nantinya.
"Kita ingin wartawan Indonesia datang ke Jepang terutama yang pernah meliput bencana alam di Aceh waktu lalu. Kemudian melihat penanganan bencana di Jepang seperti apa, sehingga bisa membandingkan dan melihat hal-hal positif di Jepang untuk disebarluaskan di Indonesia nantinya," ujar Kiyotaka Akasaka Presiden FPCJ khusus kepada Tribunnews.com Jumat(5/9/2014) di kantornya.
Untuk itu FPCJ sedang mengumpulkan dana sedikitnya 300.000 yen yang dipergunakan untuk mengundang satu wartawan Indonesia tersebut supaya memungkinkan datang ke Jepang.
Upaya pengumpulan dana tersebut diupayakan dilakukan lewat situs https://readyfor.jp/projects/FPCJ/ yang memungkinkan semua orang menyumbangkan dana bagi proyek undangan wartawan Indonesia tersebut, "Tinggal klik saja semua orang dengan mudah menyumbangkan dananya lewat situs itu," tambahnya.
Saat nih baru terkumpul sekitar 44.000 yen dari 10 orang, "Diharapkan dari teman ke teman semua orang dapat berpartisipasi ke dalam proyek ini demi kerjasama yang lebih baik lagi bagi kedua negara terutama upaya menyebarluaskan informasi penanganan bencana dan pengalaman Jepang selama ini dapat menyebar ke Indonesia," ungkapnya lagi .
aDengan antisipasi serupa Jepang dalam penanganan bencana alam, apabila suatu waktu terjadi bencana alam di Indonesia, diharapkan masyaralat dapat segera menghindar sehingga sesedikit mungkin korban, belajar dari pengalaman Jepang menangani bencana.
Upaya ini pertama kali dilakukan FPCJ sebagai upaya memberikan kerjasama yang terbaik bagi para wartawan asing, khususnya wartawan Indonesia terkait hubungan baik kedua negara saat ini.