Ada cukup banyak cara yang dilakukan pemerintah daerah untuk menarik wisatawan berkunjung ke tempat mereka. Selain memperkenalkan obyek wisata yang ada, pelaksanaan event juga menjadi andalan paling berpengaruh. Salah satunya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak Sri Indrapura.
Pemkab Siak, begitu jeli dalam menangkap momen dan peluang untuk menarik wisatawan berkunjung ke kabupaten julukan Negeri Istana itu. Sebagai salah satu destinasi pariwisata di Riau, Pemkab Siak terus memantapkan diri sebagai daerah incaran wisatawan, baik itu wisatawan domestik maupun lokal, melalui event seni, budaya maupun olahraga.
Seperti diberitakan Riau Pos, pelaksanaan event tersebut, sudah masuk ke dalam kalander pariwisata Riau. Event ini dilaksanakan dengan silih berganti. Tepat Bulan September ini, event bertaraf internasional bakal berlangsung di Siak, yaitu Tour de Siak (TdS), salah satunya lomba balap sepeda yang diikuti peserta dari dalam dan luar negeri.
Iven TdS 2014 ini, jadi suguhan menarik bagi peserta lomba dan wisatawan. Mereka dapat menikmati secara langsung keindahan Kabupaten Siak dengan bersepeda melalui lintasan etape yang disiapkan oleh panitia.
‘’Tiap-tiap etape memiliki karakteristik tersendiri,’’ kata Bupati Siak, Drs H Syamsuar MSi.
Pada tahun kemarin cuma tiga etape yang dilalui, namun pada tahun ini bertambah menjadi empat etape.
Di etape pertama, yakni Siak-Dayun, peserta melintasi jembatan Tengku Agung Sulatanah Latifah. Jembatan landmark kabupaten Siak ini, menjadi pelintasan raider (pembalap). Sepanjang etape tersebut, peserta memacu andrenalin sprint (kecepatan) dengan peserta lainnya. Namun, pandangan raider itu bakal terpesona dengan keasrian dan kesejukan pepohonan serta perkebunan sawit yang berada di sebalah kiri-kanan jalur lintasan.
Jalan lurus yang dilalui peserta, jadi tantangan tersendiri untuk memacu kekuatan sprint sesama raider. ‘’Ini menjadi tantangan tersendiri dan pembeda TdS dengan tour lainnya,’’ sebut Bupati.
Di etape kedua, Siak-Sungaiapit, begitu juga. Sepanjang jalur lintasan, peserta disuguhi pemandangan persawahan saat melintasi kecamatan Bungaraya. Setelah itu menaiki jembatan Tengku Abdul Jalil Rakhmadsyah dan memasuki perkampungan warga yang masih asri.
Di etape ketiga, ini jaraknya lebih jauh lagi. Jalur yang dilewati tak selamanya lurus, melainkan terdapat tikungan patah saat menuju Kota Perawang dengan melintasi Jembatan Sultan Syarif Qasim.
Sementara, di etape keempat, berada di dalam Kota Siak. Pembalap melewati rute di dalam kota. ‘’Lintasan etape lebih atraktif bagi peserta lomba yang mengikuti,’’ lanjut Bupati.
Sejak dilaksanakan TdS, diakui Bupati, dampak yang dirasakan kian terasa. Terutama promosi keluar, dimana nama Siak sudah dikenal oleh daerah luar.
‘’Image tour sepeda selalu identik dengan Siak dengan ikon jembatan dengan menggambil setting istana Siak.
Pelaksanaan iven ini, memiliki tujuan dan juga harapan, meningkatkan kunjungan wisatawan ke Siak, sebagai destinasi wisata baik domestik maupun mancanegara,’’ jelas Bupati lagi.
Selain itu, peningkatan infrastruktur, dimana dengan berlangsungnya TdS ini, infrastruktur jalan dibangun oleh pusat tak lagi melalui dana APBD. ‘’Jadi, jika selama ini alokasi APBD untuk peningkatan jalan, bisa berkurang dan dibantu pusat,’’ sebut Bupati.
Tak kalah pentingnya adalah, sorotan publik baik lokal maupun internasional yang terus mengarah ke Siak. Sebab, Siak baru satu-satunya kabupaten di Riau yang telah melaksanakan iven bertaraf internasional ini. ‘’Kami berazam dari Siak membuka mata dunia,’’ kata dia.
Sebagai perbandingan, pelaksaan TdS tahun lalu, menyedot wisatawan yang berkunjung ke Siak selama iven berlangsung, yakni mencapai 30 ribu orang.
Tentunya, dibalik kunjungan wisatawan itu, berimplikasi terhadap promosi, investasi dan juga ekonomi warga Siak, karena kedatangan mereka tentu menginap dan berbelanja di Siak.
Sementara, dari kunjungan mereka itu, melihat kondisi geografis Kabupaten Siak yang letaknya strategis didukung dengan sarana dan prasarana yang menunjang. Dari kunjungan itu pula terbersit promosi akan nama Siak yang disampaikan pada anggota keluarga, rekan sejawat dan juga lainnya.
Event-event ini akan terus dikembangkan, tak hanya seni, budaya, namun juga olahraga. Akan tetapi tak menutup kemungkinan iven lainnya, asalkan dinilai bisa dan mampu mendatangkan wisatawan serta menjadikan Siak sebagai destinasi pariwisata.
Saat ini, pariwisata di Siak telah dikemas untuk dipromosikan. Dengan memiliki aset berupa obyek dan juga penyelenggaraan event, hal ini menjadi daya jual untuk dipasarkan.
Belum lama ini, Pemko Jogya telah menyatakan kesiapan untuk mempromosikan Siak pada wisatawan yang berkunjung ke sana. Begitu juga lewat kerjasama regional Siak Bedelau (Siak, Bengkalis, Pelalawan, Dumai dan Kepulauan Meranti) melakukan hal serupa, saling mempromosikan potensi wisata satu sama lainnya.
Lalu apa doroangan terhadap peningkatan pariwisata di Siak ini? Dijelaskan Bupati, semua sektor dioptimalkan, tak hanya seni, budaya, namun juga iven olahraga TdS. Bahkan, tahun ini juga, di Siak nantinya berlangsung iven balap sepeda BMX se-Asia. Hal ini akan menimbulkan multyplayer efffect terhadap kemajuan pariwisata, ekonomi kemasyarakatan dan juga promosi Siak.
Kesuksesan event TdS memberikan manfaat tak hanya bagi Pemkab, namun juga negara-negara peserta yang mengetahui tentang Siak, baik itu adat isttiadat, budaya, potensi alam dan lainnya. Kondisi ini tentu saja memberikan denyut pertumbuhan dan kemajuan akan dunia pariwisata di Siak, tinggal lagi mengemas dan meningkatkannya lebih baik dan juga menarik wisatawan.
‘’Ini adalah invenstasi besar untuk kedepannya dalam peningkatan sektor pariwisata,’’ beber Bupati.
Iven-iven ini akan terus dilakukan, mengingat pelaksanaan iven memberikan kontribusi terhadap daya dukung kemajuan sektor pariwisata.
Ketua pelaksana TdS Drs H Said Hamzah, menambahkan, panitia telah menyiapkan rangkaian acara dan suguhan atraktif tak hanya bagi peserta, namun juga penonton.
Dalam perubahan format TdS tahun ini, yang pertama adalah masalah waktu. Waktu pelaksnaaan sudah masuk ke dalam kalender PB ISSI dan UCI.
Itu artinya, iven ini telah jadi agenda tahunan yang diselenggarakan.
Menariknya lagi, sebelum pelaksanaan tour, Komunitas Sepeda Indonesia (KSI) berkunjung ke Siak untuk melakukan aktivitas bersepeda. Serta jumlah peserta mengalami minat yang cukup tinggi. ‘’TdS ini dialokasikan untuk 20 tim, terdiri 12 tim peserta luar, dan delapan dari lokal,’’ kata Said.
Selama tour berlangsung sajian dan suguhan acara yang diharapkan mampu memanjakan wisatawan yang datang. ‘’Mereka tak hanya menyaksikan tour semata namun juga promosi investasi, bazar ekonomi kreatif dan kerakyatan, serta hiburan,’’ beber Said lagi