Aksi nyata kepedulian masyarakat Indonesia pada Palestina ditunjukkan secara tegas oleh pemerintah Aceh. Anggota komisi E DPR Aceh, Makhyaruddin Yusuf meminta Gubernur Aceh Zaini Abdullah agar memerintahkan Lembaga Peningkatan Sumber Daya Manusia (LPSDM) Aceh untuk menghentikan pemberian beasiswa bagi mahasiswa Aceh ke Amerika Serikat.
Ia menilai pemberian beasiswa bagi mahasiswa Aceh ke Negeri Paman Sam itu tidak sejalan dengan upaya Pemerintah Aceh yang sedang gigih-gigihnya mengumpulkan sumbangan untuk korban kekerasan Israel di jalur Gaza Palestina.
“Kita stop pengiriman pelajar Aceh ke Amerika, ini sebagai bentuk protes dari Pemerintah Aceh terhadap aksi mereka yang membantu tentara Israil memerangi kaum muslim Gaza,” kata Makhyar kepada Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah usai sidang penyampaian pendapat akhir fraksi DPRA terhadap pertanggungjawaban pelaksana APBA tahun 2013 di Gedung DPRA, Banda Aceh, Kamis (21/8).
Permintaan Makhyaruddin itu disampaikan secara terbuka di hadapan anggota dewan lainnya. Wakil Ketua DPRA, Muhammad Tanwier Mahdi yang memimpin sidang penyampaian pendapat akhir fraksi mempersilahkan Mahyaruddin memberikan pandangannya.
Makhyar menyatakan tidak mempersoalkan pelajar Aceh yang sudah lebih dulu menetap atau belajar di AS.
Namun untuk tahun ini dia berharap Lembaga Peningkatan Sumber Daya Manusia Aceh (LPSDMA) tidak lagi mengirimkan pelajar Aceh ke Amerika Serikat.
]“Saat ini Amerika tidak layak dijadikan teladan dan tempat belajar,” ungkap anggota Komisi E (bidang Pendidikan, Sains, dan Teknologi).
Menurut dia, Aceh sebagai daerah muslim terbesar di Indonesia tidak tepat diajari oleh negara seperti Amerika Serikat. Dia menganjurkan kepada setiap pelajar Aceh untuk memilih negara lain untuk belajar.
“Kan masih banyak negara lain untuk belajar,” tukas dia.
Jikapun LPSDMA tetap ngotot ingin mengirimkan anak-anak Aceh ke negara itu, dia menilai Pemerintah Aceh tidak peduli terhadap penderitaan yang dialami kaum muslim di Palestina.
Sebaliknya, Pemerintah Aceh membiarkan tentara Israel membunuh anak-anak, perempuan, dan orang tua di Gaza. “Kita berharap Gubernur Aceh menyahuti permintaan ini,” demikian harapnya.