Geliat kondisi perpolitikan tanah air tentunya menjadi sajian utama konten-konten di dunia maya, baik berupa berita maupun iklan. Sejumlah layanan internet milik Google, seperti AdWords dan YouTube, menjadi tempat kemunculan iklan politik menjelang Pemilihan Umum Presiden RI 2014 pada Rabu (9/7/2014).
Menanggapi hal ini, Google Indonesia menyatakan akan segera menghapus iklan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, Google mengatakan bahwa pihaknya merupakan platform yang netral secara politik.
"Seperti yang telah disebutkan dalam pernyataan kebijakan kami, Google tidak mengizinkan iklan politik di Indonesia. Bila kami mengetahui adanya iklan yang melanggar kebijakan ini, kami akan segera menghapus iklan tersebut,” tulis Google.
Dalam kebijakannya,
Google sebenarnya telah melarang iklan yang mempromosikan kandidat politik dan partai politik untuk ditargetkan di Indonesia.
Bukan hanya di Indonesia, Google juga melarang iklan politik yang ditargetkan untuk tayang di Vietnam, Korea, Jepang, Tiongkok, dan Brasil.
Beberapa hari menjelang Pemilihan Umum Presiden RI 2014, sejumlah iklan politik tetap muncul lewat layanan Google termasuk YouTube. Bahkan, ada iklan yang bernuansa kampanye hitam sehingga memberatkan salah satu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden