Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri disebut-sebut masuk bursa kabinet capres-cawapres terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Sejumlah kelompok bahkan kembali menggadang-gadang Rokhmin sebagai menteri di jabatan yang sama.
Merespon hadirnya nama ini, kabinet Jokowi itu pun dipertanyakan publik. Pasalnya, Rokhmin adalah mantan terpidana kasus korupsi pungutan dana di kementeriannya tahun 2006.
"Kami sendiri menagih janji Jokowi untuk memilih putra terbaik bangsa yang akan duduk sebagai menteri di kabinet ke depan," kata Koordinator bidang Hukum dan Peradilan ICW Emerson Juntho saat dihubungi wartawan, Rabu, (30/7/2014).
Rokhmin yang juga seorang Profesor dan guru besar di Institut Pertanian Bogor (IPB) itu kini memang aktif kembali di PDI Perjuangan. Dia bebas dari jeruji besi Lapas Cipinang pada 2009 lalu. Ia juga aktif mengajar di kampus-kampus dan menjadi pakar di bidang kelautan.
Meski demikian, Emerson mengaku komitmen antikorupsi tetap harus ditegakkan pasangan Jokowi-JK dalam kabinetnya. "Mereka yang punya rekam jejak terlibat korupsi atau disebut di sidang harusnya enggak layak masuk dalam calon menteri. Apalagi terlibat, enggak tepat Jokowi masukkan nama itu," kata Emerson.
Menurutnya, Kredibilitas usulan kabinet Jokowi-JK saat ini masih harus dipertanyakan. Emerson berharap Jokowi-JK memilih orang-orang berkompeten dan memiliki integritas pemberantasan korupsi.