Beberapa kawasan di Riau terpantau sudah mulai mengalami pencemaran asap akibat karhutla yang dipicu oleh musim kering yang cukup panjang. Seperti diberitakan Riau Pos, kondisi partikel asap di atas langit Bagansiapi-api, Kabupaten Rokan Hilir Riau terpantau sangat pekat, dengan ketinggian hingga mencapai 4.000 feet. Hal ini terpantau melalui dua pesawat Hawk 100/200 dengan 4 penerbang tempur Skadron Udara 12 dipimpin langsung Danlanud Roesmin Nurjadin Kolonel Pnb M Khairil Lubis.
Menempuh rute Pekanbaru-Duri-Rokan Hilir-Pulau Rupat-Dumai dan kembali ke Pekanbaru, selama lebih dari satu jam penerbangan, Kamis (26/6).
‘’Di daerah Rokan Hilir, kami menemukan asap dari kebakaran lahan yang terjadi, seperti mengepung Bagansiapi-api, sehingga kepekatan partikel asap di kota ini sangat tebal. Bahkan, kami tak bisa melihat posisi pesawat lainnya,’’ kata Khairil Lubis.
Sementara di Pulau Rupat, lahan yang terbakar masih berupa hutan alam. Kebakaran memanjang dari wilayah timur menuju bagian utara pulau tersebut. Kemudian yang mengejutkan Danlanud, ketika berada di atas udara Kota Dumai, tepatnya 12 mil dari kota minyak ini ke arah timur, tepatnya pada koordinat N 01.38,6 E 101.37.0.
‘’Di daerah tersebut kami menemukan kebakaran lahan yang demikian luas. Bahkan di dekat areal tersebut, kami memantau ada bangunan seperti pabrik dan kilang-kilang minyak dan ke arah utaranya ada dermaga. Sangat menggenaskan sekali,’’ terangnya.
Semua hasil pemantauan ini akan disampaikan Danlanud dalam rapat evaluasi Satgas Siaga Darurat Bencana Asap Provinsi Riau, yang akan dilaksanakan di ruang Arjuna Baseops Lanud Roesmin Nurjadin, pukul 17.00 WIB kemarin. ‘’Semua hasil pemantauan ini akan segera kami laporkan dalam rapat evaluasi satgas, sore ini. Semua koordinat temuan telah kami catat, untuk menjadi bahan bagi satgas agar ditindaklanjuti,’’ kata Danlanud