Riau kembali memasuki musim kemarau. Kabupaten Bengkalis yang terletak di daratan pesisir Provinsi Riau menjadi salah satu yang paling rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan karena banyaknya kawasan gambut kering ketika kemarau. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau, Muhammad Jalal, Kamis mengatakan telah melakukan antisipasi dini dengan menempatkan orang-orang pemantau kejadian itu.
"Jika ditemukan akan dilaporkan dan ditangani secepatnya," ucapnya.
Sebelumnya BPBD Bengkalis bersama BPBD Provinsi Riau juga telah meaksanakan gladi kebakaran hutan dana lahan.
Ini dilakukan menurut dia untuk memberikan pengetahuan lebih terhadap seluruh anggota bagaimana cara menangani bencana-bencana yang terjadi, terutama terkait kebakaran lahan. Terlebih, kata dia, sejak beberapa pekaan terakhir sebagian wilayah di Riau termasuk Bengkalis sudah sangat minim hujan dan panas udara cenderung ekstrim.
"Kondisi demikian dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Maka tidak ada pilihan selain siaga dini," katanya.
Sebelumnya menurut pantauan Satelit NOAA 18 dan Modis Terra Aqua, di berbagai wilayah Provinsi Riau terekam keberadaan ratusan titik panas (hotspot) yang patut diduga sebagai peristiwa kebakaran lahan.
Sementara hasil dari pantauan udara, di Bengkalis pada Rabu (18/6) terdapat lebih 20 titik kebakaran yang berada di berbagai kawasan, terutama lahan semak dan hutan. (US).
Seperti dilaporkan pada 2 Mei 2014 lalu oleh Antara, Lebih dari 11 ribu kawasan lahan termasuk di dalamnya hutan lindung di Kabupaten Bengkalis, Riau, musnah akibat kebakaran yang terjadi dalam waktu empat bulan pertama tahun ini.
"Jumlah pastinya yakni 11.164 hektar. Kebanyakan merupakan kawasan hutan di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis Burhanuddin dalam rilis yang diterima, Jumat siang.
Dia mengutip data yang dirangkum oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Dinas Kehutanan Provinsi Riau. Data tersebut menyebutkan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, luas lahan hutan yang terbakar kali ini jauh lebih besar.
"Tahun lalu tidak lebih dari 10 ribu hektare hutan terbakar. Tapi tahun ini, baru empat bulan berjalan sudah lebih 11 ribu yang terbakar," katanya.
Menurut dia, kondisi lahan hutan di Bengkalis saat ini sudah sangat krisis dan mengkhawatirkan.