Lagi-lagi masalah timbul akibat ulah fans sepak bola. Real Madrid kembali mendapatkan perhatian khusus dari federasi sepakbola tertinggi di Eropa, UEFA. Hal tersebut, tak lain karena kelakuan fans Madrid yang bertindak rasisme. Hal ini terjadi saat Madrid menjamu Bayern Munich di Santiago Bernabeu pada leg 1 semifinal Liga Champions, 23 April 2014. Sejumlah Madridista yang berada di tribun sektor 120 dan 122, membentangkan spanduk Nazi.
Akhirnya, UEFA pun mengambil keputusan dengan menghukum Madrid. Klub diminta menutup dua tribun tersebut di satu laga Liga Champions pada musim depan.
Tak hanya sampai di situ, federasi sepakbola pimpinan Michel Platini itu juga mengharuskan Madrid untuk memajang spanduk antirasisme. “Real Madrid diwajibkan memasang spanduk dengan tulisan ‘No to Racism’ pada dua sektor tersebut. Perang terhadap rasisme jadi prioritas tinggi buat kami,” tulis pernyataan UEFA, seperti dilansir NBCsports.
“UEFA tak sedikit pun bretoleransi terhadap rasisme dan diskriminasi, baik di lapangan maupun di tribun (stadion),” tutup pernyataan UEFA tersebut.
Sebelumnya, beberapa fans Madrid juga dikabarkan meneriakkan slogan populer dari Adolf Hitler dan membentangkan bendera Nazi di Lisbon, Portugal. Kejadian berlangsung beberapa jam sebelum laga final Liga Champions di Estadio da Luz dimulai. Aksi yang paling menyita perhatian adalah saat Madrid melawan Barcelona di final Copa del Rey musim 2013-2014. Beberapa suporter Madrid yang memakai atribut Nazi, membakar bendera Barcelona.