"Sudah sejumlah orang diperiksa, instruksi saya cepat kalau perlu pengadilan dipercepat sehingga rakyat tahu yang lalai diberikan sanksi," ujar SBY membuka ratas hari ini, Senin (10/3).
SBY sadar betul bahwa permasalahan ini merugikan banyak aspek. Pelaku sudah seharusnya mendapatkan sanksi akibat perbuatannya. Mengganggu aktivitas ratusan orang dan penerbangan, kegiatan belajar mengajar serta merusak kesehatan orang banyak.
"Kalau tidak, nanti lupa sehingga terbentuk opini ada apa-apa. Saya instruksikan pelaksanaan penindakan dan proses hukum dipercepat, tetap adil tapi dipercepat sehingga ada efek baik agar tidak begitu saja ceroboh sengaja bakar dan tidak tanggung jawab yang akan susahkan ratusan ribu masyarakat, ganggu penerbangan dan aktivitas lain," ujarnya.
Presiden mengaku bahwa Ia sudah menyampaikan instruksi tersebut kepada menteri terkait. Ia meminta agar instruksi tersebut disampaikan kepada pemerintah daerah agar menghimbau warganya untuk tidak membakar hutan maupun ladang.
"Itulah yang ingin saya sampaikan, sudah sampaikan ke menteri terkait, tolong sampaikan ke daerah, jangan lakukan sesuatu yang susahkan orang lain, tidak tanggung jawab apalagi dengan penuh kesengajaan," ungkapnya.
Sementara itu seperti dilansir Hallo Riau Kepolisian Daerah Riau hari ini Senin (10/02/2014) menetapkan 32 tersangka kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Kombes Yohanes Widodo, selaku Direskrimsus Polda Riau menyatakan, saat ini pihaknya sudah menerima 28 laporan kepolisian (LP) Dimana 21 orang diantaranya dalam status sidik, dan 7 orang dengan status lidik. Sementara hingga saat ini masih satu perusahaan yang berinisial ‘N’ yang masih dilakukan investigasi.***