‘’Jadi kebakaran yang terjadi belum berhasil dipadamkan karena terlalu luas. Kami kewalahan mengatasinya. Saat ini kebun sagu yang ada di Desa Telukbuntal lebih kurang 5 hektare juga turut terbakar,’’ kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Kadishutbun), Ir Mamun Murod MM MH, Senin (3/2).
Atas kejadian ini, pihaknya langsung membuat surat kepada Dishut Provinsi Riau agar membantu menurunkan hujan buatan ke wilayah Meranti. Khususnya di lahan yang terbakar. Sehingga nantinya kebakaran lahan yang terjadi bisa dipadamkan. Karena hingga kini lanjut Murod jajaran Dishutbun masih terus berada di lapangan untuk membantu pemadaman. Namun tetap saja, api belum berhasil dipadamkan.
‘’Itu karena keterbatasan alat dan SDM kita. Suratnya sedang saya pegang dan akan dikirimkan ke Pemerintah Provinsi Riau,’’ ujarnya.
Murod menjelaskan bahwa persoalan kebakaran lahan di Meranti sudah dilaporkan Kepada Bupati. ‘’Sudah kami laporkan kepada Bupati dan akhirnya kami harus menyurati Pemprov Riau agar membantu,’’ sebutnya. Kewalahan untuk memadamkan api tersebut juga diutarakan Camat Tebing Tinggitimur, Helfandi SE MSi, Senin (3/2).
Ia mengatakan saat ini dalam aksi pemadaman oleh tim masih terus dilakukan. Namun tetap saja api belum berhasil dipadamkan.
Dampak dari kebakaran lahan perkebunan sagu itu sendiri, kata Helfandi belum mengganggu aktivitas nelayan di wilayah kerjanya. Walaupun sebenarnya asap tipis mulai menyelimuti perairan dan daratan di kecamatan yang beru berumur 3 tahun itu. ‘’Belum. Belum mengganggu masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Namun memang kabut tipis mulai menyelimuti wilayah Tebingtinggi Timur,’’ katanya.