Nuget Ikan Patin Kuansing Raih Penghargaan Adhikarya Wapres
Kabar membanggakan datang dari kuliner yang dirancang masyarakat Kuantan Singingi, Riau. Kuliner tradisional tersebut berbahan dasar ikan khas Riau yakni ikan patin. Nuget dari daging ikan patin telah mengantarkan Gapoktan Harapan Kita ke Istana Negara. Mereka menerima penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara dari Wakil Presiden. Pembuatan dan pengolahan nuget ikan patin, dan aneka keripik yang terbuat dari jengkol, ubi, dan kentang serta minuman berupa kunyit asam jahe susu yang semuanya berasal dari bahan baku lokal, berhasil diterima di pasar nasional.
Tak hanya itu, nuget dan keripik hasil olahan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) "Harapan Kita" asal Kuansing tersebut mendapatkan penghargaan dari Wapres Boediono di Jakarta belum lama ini. Penghargaan dari Wapres Boediono ini merupakan 1 dari 90 penerima penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan Sub Kategori Industri dan Perakit Teknologi Pangan (Adhikarya Pangan Nusantara). Untuk Kuansing sendiri, penghargaan diterima langsung oleh Ketua Gapoktan Sutinah.
"Tujuan pemberian penghargaan ini untuk memberikan motivasi kepada aparatur pemerintah dan masyarakat luas untuk mewujudkan ketahanan pangan, kemandirian pangan dan kedaulatan di daerah," kata Kadis Tanaman Pangan Kuansing Maisir, kepada wartawan, kemarin.
Keberhasilan Sutinah, petani yang mewakili Kuansing, merupakan binaan Dinas Tanaman Pangan Kuansing baik periode lalu maupun saat ini. Sejauh ini, berdasarkan informasi yang diterimanya, sudah ada sekitar 30 penghargaan dari berbagai pihak diterima Dinas Tanaman Pangan Kuansing selama kurun waktu 5 tahun terakhir. "Ini tentunya tak lepas dari dorongan dan bimbingan Bupati Kuansing H Sukarmis. Kami hanya meneruskan upaya yang sudah ada, dan bersyukur petani Kuansing bisa ke Istana dan mendapatkan penghargaan dari Negara," cetusnya.
Sementara Sutinah, menyebutkan hasil olahan yang telah dibuatnya dengan kemasan sesuai standar kesehatan, mampu diterima pasar sehingga melambungkan nama kelompok taninya. Ia bersyukur, hanya dengan usaha rumahan mampu hadir ke Istana Negara. "Ini sungguh tak dikira, saya bersyukur bisa berkunjung ke Istana," katanya sambil mengucapkan doa.