Raptor Asia Huni Pulau Rupat, Bengkalis Riau
Rupat sebagai salah satu kawasan wisata di Riau ternyata juga menjadi masuk bagi puluhan ribu raptor (burung pemangsa). Menjadi pulau terluar dari Kabupaten Bengkalis, Rupat menjadi tempat ideal bagi elang untuk beristirahat setelah terbang dari kawasan asalnya. Burung pemangsa dari China, Jepang dan kawasan Siberia selama musim dingin akan bergerak melalui Thailand dan Malaysia, sebelum akhirnya singgah dan menetap di Rupat.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kelompok Studi Lingkungan Hidup (KSLH) Riau, sepanjang pengamatan dari bulan September - November 2013, ribuan raptor singgah di pulau Rupat sebelum masuk ke wilayah lainnya di Indonesia. Pengamatan dilakukan dari pukul 7 pagi hingga 5 sore. Dari pengamatan tersebut, puncak masuknya raptor ke Pulau Rupat terjadi antara pukul 9 hingga 10 pagi.
"Jumlah individu raptor yang tercatat masuk ke Pulau Rupat mencapai 2000 ekor perhari. Migrasi tahun ini jauh lebih banyak daripada tahun lalu yang hanya berkisar ratusan ekor perharinya. Titik pengamatan dilakukan di wilayah Tanjung Jaya, Teluk Rhu, dan Tanjung Lapin. Semua wilayah tersebut berbatasan langsung dengan Selat Malaka," ujar Koordinator KSLH, Heri Tarmizi, saat ditemui Tribun di sela workshop Konservasi Burung Pemangsa dan Habitatnya Di Riau, Selasa (17/12).
Seperti yang diketahui, meningkatnya jumlah migrasi burung pemangsa dari Rupat menarik perhatian sejumlah peneliti burung. Gunawan, dari Suaka Elang mengungkapkan bahwa faktor perubahan iklim dan cuaca erat kaitannya dengan migrasi kali ini.
"Akibat adanya badai di kawasan Laut Cina Selatan, maka jalur migrasi raptor dari Filiphina menuju Indonesia terutama di Pulau Sangihe cukup berpengaruh. Rupat menjadi pintu masuk utama bagi migrasi elang ke wilayah Indonesia. Indonesia menjadi tujuan akhir migrasi elang asia karena masih memiliki kondisi alam selayaknya habitat asal seperti pohon untuk bertengger dan sumber makanan supaya mereka tetap bertahan hidup."
Akan tetapi berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Raptor Indonesia, telah terjadi penurunan jumlah masuk migrasi raptor di Indonesia sejak tahun 2009. Padahal, sebanyak 24 dari 56 jenis elang di Asia yang melakukan migrasi terlihat di Pulau Rupat dan Pulau Sangihe. Elang migrasi kemudian menuju daerah-daerah panas di kawasan Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Kalimantan.