Kota Tua dibangun pada 1527-1619 disebuah lokasi yang dulunya bernama Jayakarta. Daerahnya berdekatan dengan pelabuhan kesultanan Banten yang dulu bernama Sunda Kelapa. Pelabuhan ini dulunya merupakan tempat perdagangan antar pula di Nusantara.
Di kawasan yang memiliki luas 139 hektare ini pengunjung akan melihat bagaimana cikal bakal dari kota Jakarta saat ini. Kawasan tersebut kemudian diperluas menjadi 846 hektare dan termasuk didalamnya Pelabuhan Sunda Kelapa Pasar Ikan, hingga ke arah Pecinan Glodok. Namun daerah inti kawasan Kota Tua sendiri hanya Bangunan Balaikota atau Museum Fatahillah serta sekitarnya.
Bangunan yang ada disana merupakan bangunan dengan arsitektur Eropa dan China dari abad 17 hingga awal abad 20 lengkap dengan benteng (Kasteel Batavia), dinding kota, dan kanal. Perjalanan menelusuri sejarah dan budaya akan Anda dapatkan di sini. Bagi Anda yang hobi berfoto, akan banyak sudut yang tentunya memberi warna lain dari hasil jepretan Anda.
Pengunjuung bisa berkeliling menikmati nuansa bangunan tempo dulu ini dengan menggunakan sepeda tua ala meneer dan mevrouw Belanda. Di kawasan ini Anda dapat mengunjungi Pelabuhan Sunda Kelapa, Taman Fatahillah, Museum Wayang, Museum Keramik, dan Museum Sejarah Jakarta. Usaha perbaikan terus dilakukan Pemerintah Kota Jakarta bekerjasama dengan organisasi nirlaba, dan institusi swasta untuk terus mempertahankan warisan Kota Tua Jakarta.
Agar kenangan masa lalu Anda semakin lengkap, tak ada salahnya mengunjungi cafe Batavia dan Cafe Gazebo. Cafe ini menyediakan aneka menu masakan bernuansa klasik dan bercitarasa ala Barat Asia, maupun Indonesia dengan menu andalan Batavia. Disana Anda juga akan disuguhkan nuansa klasik dan iringan musik tempo dulu.
Banyak akses yang bisa ditempuh untuk bisa sampai ke Kota Tua, baik melalui angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Misalnya saja Anda dapat menggunakan bus Trans Jakarta dari blok-M (koridor 1), kemudian turun di akhir terminal kota. Dari terminal tersebut lanjutkan dengan berjalan kaki menuju kawasan Kota Tua. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, maka disarankan pada Sabtu atau Minggu yang jalurnya cukup sepi. Jika hari libur tidak ada salahnya Anda dan keluarga menikmati sisi lain keindahan sudut Jakarta ini.