Bagi warga Kepulauan Meranti inilah kabar gembira. Perjuangan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kepulauan Meranti alkhirnya membuahkan hasil setelah varietas sagu mulai dilluncurkan . Varietes sagu tersebut bernama sagu Selatpanjang Meranti. Peluncuran varietas sagu tersebut telah dilakukan dalam sidang yang dilakukan di Jakarta, Rabu (30/10). Hal ini sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kepulauan Meranti, Ir Mamun Murod MM MH, Kamis (31/10) kepada wartawan. Dia menjelaskan perjuangan untuk meluncurkan varietas sagu Kepulauan Meranti dimulai sejak tahun 2011 lalu.
“Selama 3 tahun (2011-2013) kita berjuang melakukan penelitian sagu yang dilaksanakan Dishutbun Kepulauan Meranti bekerja sama dengan Balitpalma Manado. Dan akhirnya membuahkan hasil dengan telah disetujuinya varietas tanaman sagu Meranti dengan nama sagu Selatpanjang Meranti,’’ ujar Murod.
Pasca diluncurkannya varietas sagu asal Meranti tersebut, maka langkah selanjutnya adalah pihak Dishutbun Kepulauan Meranti akan membangun kebun induk sagu sebagai sumber bahan tanaman pengembangan sagu yang berkualitas dan baik bagi masyarakat sehingga nantinya kualitas sagu Meranti bisa lebih baik dan unggul.
“Kebun induk akan kita bangun sekitar lebih kurang 30 hektare nantinya. Dalam kebun induk adalah bibit unggul yang akan menghasilkan kebun sagu dengan kualitas super baik dalam kualitas maupun produksinya sendiri,’’ tambah Murod.
Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi salah satu kawasan penghasil pati sagu yang utama di Indonesia. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Prof Dr Ir Novarianto Hengky MS sebagai tim peneliti dari Balitpalma Manado. Selama ini, Sebagian besar hasil pati sagu dari daerah ini dikirim ke Cirebon dan sebagian lagi diekspor ke Malaysia, Singapore dan Jepang. Konsumsi sagu juga dilakukan di tingkat lokal sebagai bahan makanan pokok yang baik untuk kesehatan, bahan aneka olahan makanan serta diolah menjadi aneka makanan khas daerah. Kini warga Meranti boleh lah berbangga. Produk utama daerah setempat bisa menjadi penyuplai keuangan daerah dengan hasil yang signifikan.