Di tengah minimnya wisata alam di Riau, Air Terjun Aek Matua nampaknya menjadi favorit dan dapat mengobati kerinduan wisata alam khususnya bagi Anda yang berada di Riau. Pemandangan indah dan unik yang dihasilkan oleh air terjun ini memang sangat luar biasa. Aek Matua memiliki tingkatan air yang mengalir dari bebatuan, tak heran bila warga sekitar sering menyebutnya air terjun tangga seribu.
Anda tidak hanya bisa menikmati keindahan air terjunnya, kejernihan air yang sangat menyegarkan, serta pemandangan hijau yang bersumber dari berbagai jenis pohonan yang tumbuh dengan rindang, membuat keindahannya semakin lengkap. Terlebih dengan adanya bebatuan cadas dengan tekstur dan bentuk yang unik, melengkapi pesona alam pada objek wisata Air Terjun Aek Mertua.

Kawasan Aek Matua mempunyai luas 7.449 kilometer persegi. Disana terdapat tiga air terjun yang memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Ketinggian mulai dari 15 sampai 40 meter. Anda bisa bermain air dilokasi air terjun yang pertama yang memiliki hamparan batu yang cukup luas, sedangkan air terjun kedua memiliki kolam 250 meter untuk mandi. Air terjun ketiga mempunyai ketinggian sekitar 40 meter. Anda harus memiliki keahlian panjat tebing untuk menuju air terjuan tertinggi tersebut.
Lantas, bagaimana cara agar sampai ke Air Terjun Aek Matua? Jika Anda memulai perjalanan dari Pekanbaru Anda harus melakukan perjalanan sejauh 130 kilometer ke arah utara melalui jalan lintas Sumatera. Bus maupun minibus selelalu berporasi menjadi alat yang melayani rute Pekanbaru-Pasir Pengaraian.

Tingkat sadar wisata warga sekitar mungkin akan mengganggu kenyamanan Anda. Karena pada sejumlah titik yang sulit ditempuh, ada warga membangun tangga dari kayu hutan, dan membuat pegangannya dari kayu atau rotan dengan mengutip imbalan Rp2.000 per orang. Pengunjung yang biasanya hanya dikenakan Rp13 ribu untuk tiket masuk dan parkir, biasanya akan merogoh kocek hingga Rp.50.000 karena banyak warga yang melakukan pungutan liar.
Sementara itu Rokan Hulu, merupakan kabupaten diprovinsi Riau yang melakukan pemekaran daerah pasca reformasi tahun 1998. Daerah ini, sebenarnya menyimpan banyak sekali sajian objek wisata alam, namun masih belum begitu tergali potensinya. ***