Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Pratikno meminta orang tua dari 9.361 mahasiswa baru di kampusnya rajin memantau perkembangan anak-anak mereka selama kuliah. Dia mengungkapkan hal tersebut saat bertemu dengan wali mahasiswa baru UGM yang berlangsung di Grha Sabha Pramana, Selasa, 2 September 2013. "Tantangan kami banyak, mulai soal kuliah hingga kesehatan mahasiswa, peran orang tua penting," kata dia.
Pratikno mengatakan kampusnya tidak sekadar berupaya menguatkan kapasitas akademik mahasiswa. Persoalan yang tampak sepele, seperti pola makan di tempat yang bersih, juga menjadi perhatian. "Kami ingin mencetak sarjana yang pandai, sehat, beretika, dan memiliki jiwa kepedulian sosial," ujar dia.
Dia juga mengatakan orang tua mahasiswa baru bisa membantu kampusnya dengan menjadi salah satu penyumbang beasiswa. Saat ini, kata dia, UGM memiliki kerja sama dengan 150 perusahaan dan institusi yang menyumbang beasiswa sekitar Rp 67 milyar per tahun.
Namun, jumlah beasiswa itu diakuinya belum memadai untuk menyediakan kuliah gratis bagi semua mahasiswa miskin yang jumlahnya hampir 40 persen dari seluruh peserta kuliah di UGM. "Saat ini kami punya 56.900 mahasiswa," kata dia.
Wakil Rektor UGM Bidang Akademik Iwan Dwiprahasto juga mengingatkan semua orang tua sudah menyepakati surat pernyataan yang berisi soal komitmen anak-anaknya dalam mengikuti perkuliahan di kampusnya. "Sebaiknya semua orang tua rajin menghubungi kampus untuk memantau kuliah anak-anaknya," kata dia.
Dia memerinci, surat pernyataan itu menyatakan mahasiswa baru menaati larangan seperti memakai kendaraan bermotor masuk kampus pada tahun pertama kuliah atau presensi kehadirannya minimal harus 75 persen. Mereka juga harus siap dikeluarkan jika kuliahnya melebihi 14 semester, ijasah sekolah tak sah, terbukti memakai jasa calo dan joki saat masuk UGM, terlibat kasus Narkoba dan zat adiktif serta melakukan perusakan fasilitas kampus.
Bupati Sleman, Sri Purnomo, yang menyampaikan sambutan mewakili orang tua mahasiswa baru, juga menyarankan mahasiswa baru cermat memilih pondokan agar mendukung perkembangan kuliah. "Harus memilih pondokan yang membuat mahasiswa bisa fokus belajar," ujar dia.
Pertemuan ini berlangsung seusai berlangsung penyambutan resmi kedatangan 9.361 mahasiswa baru UGM di lapangan Grha Sabha Pramana. Mereka terdiri dari 6.572 mahasiswa program sarjana S1 dan 2.789 mahasiswa program diploma Sekolah Vokasi.
Sementara itu, pada hari yang sama, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta juga menggelar pembukaan masa perkenalan dengan 6.259 mahasiswa baru kampus tersebut.