Para pelajar yang terbukti keluar malam, akan ditangkap, dan selanjutnya mereka didata dengan memanggil orangtua masing-masing. Setelah itu data tersebut, diserahkan ke Dinas Pendidikan (Disdik).
Sekretaris Komisi III DPRD Pekanbaru, Ade Hartati, memberikan apresiasi luar biasa ke Pemko Pekanbaru, khususnya Satpol PP. Sebab, program ini berkenaan dengan keselamatan generasi pelajar, terutama pengaruh dunia malam.
Mulai dari jalanan, persimpangan dan warnet, dan lainnya. Namun dewan meminta razia ini dilakukan secara kontineu. Tidak hanya di jalanan, persimpangan jalan dan warnet, tapi harus di semua tempat.
Seperti diskotik, tempat karoeke, rumah biliar dan tempat-tempat yang bisa merusak. "Jangan hanya satu atau dua bulan. Tapi terus menerus. Sebab, operasi seperti ini harus setiap saat dan ada efek jeranya," papar Ade Hartati kepada Tribun.
Namun yang harus menjadi prioritas dan fokus kata politisi PAN ini, pengawasan di lingkungan. Karena perilaku pelajar yang tercermin, dimulai dari lingkungan.
"Kalau lingkungannya baik, maka dipastikan out put-nya juga baik. Tapi kalau di lingkungannya banyak pengaruh negatif, seperti pergaulan bebas, narkoba dan lainnya. Apalagi di dalam keluarga, itu menjadi pelajaran penting bagi anak," terang Ade Hartati.
Sekadar gambaran, Satpol PP bakal menggelar razia di atas pukul 22.00 WIB, jika tertangkap berkeliaran. Untuk mensukseskan program ini, Satpol PP meminta tugas ini bukan pemerintah saja, tapi orangtua, guru dan semua kalangan bisa mensukseskannya. Terutama mengawasi dan mengingatkan anak-anak mereka. (*)
sumber: pekanbaru.tribunnews.com