Padang, Driau.com—Pemprov Sumbar membuka pendaftaran untuk penerimaan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Test psikologi terhadap penerimaan CPNS IPDN akan dilakukan 26-29 Agustus ini, sedangkan seleksi CPNS untuk umum dan honorer kategori 2, digelar 23 September hingga akhir November.
Untuk penerimaan CPNS IPDN, setelah test psikologi dinyatakan lulus, pelamar mengikuti test kesehatan, kesamaptaan dan akademik. Dalam proses penerimaan calon CPNS IPDN diberlakukan sistem gugur.
“Sedangkan untuk pelamar umum dan tenaga honorer K2, tahapan testnya lebih panjang karena menggunakan sistem computer assisted test (CAT),” kata Kepala Dinas Kepegawaian Daerah (BKD) Sumbar Jayadisman, kemarin (12/8).
Ia mengatakan, ujian psikologis penerimaan CPNS IPDN dilaksanakan di SMK 6 Padang. Dalam test psikologi itu, ada dua test yang dilakukan, yakni kejujuran dan integritas. Soalnya berasal dari KPK.
Pada test psikologis tersebut, sedikitnya 1.018 CPNS IPDN yang akan ikut. Bila lulus, peserta berhak mengikuti test tahap II, yakni test kesehatan dan kesamaptaan. Test kesehatan dilakukan di RS Reksowiryo sedangkan test kesamaptaan diuji oleh Korem 032 Wbr.
Lolos test tahap II peserta akan mengikuti test akademik, yang kemudian dilanjutkan dengan test pantukhir (penentuan akhir). Pantukhir dilakukan di Jatinangor. Pada saat itu, peserta yang telah lulus akan dilakukan pemeriksaan ulang terhadap kesehatan fisik, kesamaptaan dan wawancara.
“Tidak ada istilah kuota dalam penerimaan CPNS IPDN untuk Sumbar. Kuota untuk Indonesia memang ada yakni 2 ribu orang. Sistem yang digunakan adalah sistem passing grade,” ujar Jayadisman.
Meski 1.018 peserta CPNS IPDN mengikuti test di Sumbar, bukan jaminan kemungkinan lulusnya lebih besar. Bila passing grade Sumbar lebih tinggi dari provinsi lain, kesempatan Sumbar jauh lebih besar. Namun, apabila nilai Sumbar lebih rendah, kesempatan Sumbar akan lebih kecil.
“Semua tergantung hasil passing grade . Kalau sistem kuota, pasti ada keterwakilan dari Sumbar yang lulus untuk jadi CPNS IPDN,” tuturnya.
Sistem Online
Sementara itu, untuk pelamar umum, direncanakan ada dua sistem untuk test penerimaan CPNS. Sistem yang dimaksud adalah computer assisted test (CAT) dan lembar jawaban komputer (LJK). Pelaksanaan test CPNS dengan sistem CAT, Pemprov akan melakukan kerja sama dengan pemilik labor.
Pemilik labor akan menyiapkan 50 sampai 100 unit komputer. Test CPNS dengan menggunakan sistem CAT tersebut akan dibagi dalam lima shif. “Kemampuan untuk melakukan CAT tersebut seharinya hanya 250 peserta pelamar CPNS. Makanya, waktu ujiannya sampai November. Kami sudah mengajukan anggaran ke DPRD akan sistem ini bisa dipergunakan saat penerimaan CPNS tahun ini,” ujarnya.
Adapun manfaat sistem CAT, peserta ujian CPNS langsung dapat mengetahui hasilnya dalam waktu cepat. Selain itu, aksi contek mencontek saat ujian CPNS berlangsung lebih bisa diminimalisir. Sebab, setiap peserta mendapatkan soal yang berbeda. Selain itu, tingkat kecepatan peserta CPNS dalam menggunakan perangkat komputer juga dapat menjadi alat untuk meminimalisir kecurangan.
“Dengan sistem CAT, ketika seseorang telah memilih pilihan gandanya, maka secara otomatis, halaman tadi akan langsung hilang dan tak bisa lagi dilihat oleh peserta. Makanya, contek-mencontek sulit dilakukan. Namun, apabila sistem CAT tak disetujui DPRD, Pemprov akan menggunakan LJK. Untuk test penerimaan CPNS dengan sistem LJK akan dilakukan tanggal 29 September 2013,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, jika tahun sebelumnya calon peserta CPNS dapat mendaftar ke sejumlah instansi, penerimaan CPNS tahun ini tak bisa seperti itu karena sistem online. Bahkan, pendaftarannya menggunakan Nomor Induk Kependudukan calon peserta.
“Jika ujiannya tanggal 23 atau 29 September mendatang, kemungkinan pendaftaran untuk CPNS akan dibuka di awal September atau di akhir Agustus ini,” ucapnya.
Jayadisman mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) terkait petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan ataupun informasi soal penetapan formasi kuota PNS yang telah disetujui Menteri PAN-RB.
“Tahun ini, Sumbar kan mendapatkan kuota penerimaan CPNS 193 orang. Kami masih menunggu keputusan usulan formasi yang telah kami ajukan. Kami mengajukan usulan formasi tenaga teknis, kesehatan dan guru,” ujarnya.
Tahun ini, Pemprov mengajukan usulan perekrutan guru untuk Sekolah Pertama Pertanian (SPP), SMK dan SMK Sumbar, SMA 1 Sumbar di Padangpanjang serta Sekolah Luar Biasa (SLB). “Selama ini kan yang menghandel tenaga gurunya kabupaten/ kota. Tahun ini, kami yang mengisinya. Sementara untuk tenaga kesehatan yang kami minta adalah dokter umum,” jelasnya.
Untuk tenaga teknis yang diusulkan adalah untuk tenaga ESDM Pertambangan, Prasjal Tarkim, Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), pertanian dan peternakan. “Kami minta tenaga teknisnya dan memang untuk tenaga itu yang dibutuhkan,” ujarnya. (*)