Hollande mengatakan negara-negara Eropa Klik tidak bisa menerima perlakuan ini, yang mestinya tidak pernah dilakukan antara negara-negara mitra dan sekutu.
"Tindakan (memata-matai) tersebut tidak bisa kami terima. Kami mendesak tindakan tersebut harus segera diakhiri," kata Presiden Hollande kepada para wartawan saat mengunjungi kawasan Prancis barat.
Perundingan paksa AS-Uni Eropa, perjanjian bilateral terbesar yang pernah dibahas kedua pihak, menurut rencana akan dimulai pada 8 Juli.
Media di Eropa memberitakan bahwa berdasarkan data rahasia, badan intelijen AS memata-matai sejumlah negata sekutu.
Sisa-sisa Perang Dingin
"Kami tidak bisa menerima tindakan Amerika ... kami tidak hidup di era Perang Dingin." Steffen Seibert
Jerman menyebut tindakan AS ini sebagai sisa-sisa Perang Dingin. "Kami tidak bisa menerima tindakan Amerika ... kami tidak hidup di era Perang Dingin," kata Steffen Seibert, juru bicara kanselir Jerman, Angela Merkel.
Ia menambahkan Jerman ingin pakta perjanjian AS-Uni Eropa terwujud namun diperlukan "rasa saling percaya" agar kesepakatan bisa dicapai.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Italia, Emma Bonino, mengatakan Roma sudah meminta klarifikasi Washington soal kegiatan AS memantau komunikasi para pejabat Uni Eropa.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, mengatakan bukan hal yang aneh satu negara melakukan kerja-kerja intelijen untuk melindungi keaamanan nasional. (reuters/driau.com)