Namun, PLN terus berupaya memelihara di sejumlah pembangkitnya.
”Pembangkit di Ombilin mendapat beban yang berat karena berada di tengah. Kendati begitu, kondisinya masih stabil dan suplai berjalan dengan baik,’’ kata Manajer Sektor PLTU Ombilin, Sumatera Barat, Muhammad Taufik kepada wartawan saat kunjungan PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR), Sabtu (6/7).
Saat ini dari dua pembangkit yang berkapasitas 2 x 100 mega watt (MW), hanya satu unit pembangkit yang beroperasi dan mampu memasok daya hanya 70 mega watt. Sementara satu pembangkit lainnya, masih dalam proses pemeliharaan.
‘’Kita akan seoptimal mungkin berusaha pembangkit beroperasi menghadapi bulan Ramadan ini. Tentunya upaya yang kita lakukan ini bertujuan meningkatkan layanan kepada masyarakat menjalankan ibadah puasa dan Idul Fitri. Kami juga mempersiapkan tim yang piket guna menghindari pemadaman atau gangguan. Makanya, dalam beberapa pekan terakhir ini saya tak izinkan pegawai untuk izin guna menjaga keamanan operasional di PLTU,’’ katanya.
Kemudian katanya, satu unit pembangkit yang rusak yakni unit 2 pada bagian stator dan unit satu lagi mengalami kerusakan di bagian rotor tersebut diupayakan tuntas secepat mungkin, sehingga bisa beroperasi sekitar September atau Oktober 2013.
‘’Dengan satu unit yang beroperasi kita harapkan tidak ada masalah meskipun hanya 70 MW. Angka ini sudah cukup untuk memenuhi keperluan. Kita saat ini masih berupaya memperbaiki kerusakan satu mesin lagi. Tergantung kerusakannya seperti apa lama perbaikannya. Kita perkirakan September atau Oktober baru beroperasi. Karena generator yang rusak saat ini sudah kita perbaiki di Purwakarta, Jawa Tengah. Soalnya tak bisa diperbaiki di sini, karena alatnya tidak ada,’’ sebutnya.
Kemudian kendala lainnya katanya, pasokan batubara rendah juga menjadi masalah bagi PLTU Ombilin. Kalau dulu diperlukan satu ton batubara, maka sekarang meningkat jadi 1,3 ton batubara.
Belum lagi kualitas kalori batubara yang rendah dan kotor, seperti banyak bebatuan atau benda-benda lainnya yang merusak generator. Makanya saat ini, selain Sawahlunto, Sumbar, kami juga mendatangkan batubara dari Muaro Bungo, Jambi.
‘’Jadi kerusakan peralatan tersebut karena kualitas batubara rendah. Di mana di dalam batubara tersebut masih banyak ditemukan batu. Biasanya kalau batubara yang kualitasnya tak baik akan kami kembalikan ke pemasoknya. Mudah-mudahan batubara dari Muaro Bungo kualitasnya bagus, sehingga kami tak ragu untuk mengembalikannya lagi ke pemasok,’’ ujarnya.
Selain itu, tumpukan abu juga jadi kendala. Soalnya asapnya putih, tapi kualitasnya tak bagus. Hal ini juga akan menganggu dalam produksi.
Disinggung soal kemarau saat ini, Taufik mengatakan untuk saat ini belum ada masalah, tapi tentu pihaknya menunggu curah hujan baik.
Kalau PLTU ombilin seperti ini, maka aman-aman saja. Kemudian mengingat produksi listrik yang dihasilkan pembangkit yang ada di Riau sendiri belum mampu memenuhi keperluan para konsumennya, terutama pada beban puncak mulai pukul 16.00 WIB sampai 22.00 WIB yang mencapai 450 megawatt.
‘’Insya Allah dengan adanya pengamanan dari PLTU Ombilin ini diharapkan listrik tidak ada padam lagi. Kecuali ada hal-hal yang di luar perkiraan kita seperti faktor alam dan masalah lokal. Kendati demikian pihaknya telah mengantisipasinya dengan PLTU Jambi dan yang lainnya. Kemudian bagi umat Islam yang menjalankan puasa bisa dilakukan dengan tenang tanpa ada gangguan yang berarti,’’ kata Taufik yang menerangkan kalau PLTU Ombilin tersebut beroperasi sejak 1996.
Sedangkan pembangkit yang ada di Riau sendiri katanya, hanya mampu memproduksi listrik sekitar 250 mega watt.
Sehingga memerlukan pasokan dari Pembangkit Sumatera Bagian Selatan maupun Utara untuk memenuhi kekurangan tersebut melalui PLTU Ombilin.
Untuk itu Riau yang tergabung dalam sistem interkoneksi Sumatera Bagian Tengah akan tetap mendapatkan pasokan yang cukup selagi suplai dari Sumatera Bagian Selatan dan dibantu dengan pembangkit lainnya terus berjalan.
Sementara itu, Manager SDM dan Humas PLN Riau-Kepri, Suhatman optimis daya listrik untuk menyambut bulan suci Ramadan tidak akan ada masalah.
‘’Kami tentu saja harus optimis tidak akan ada permasalahan. Apalagi sejak Selasa lalu belum ada pemadaman yang terjadi untuk Riau, khususnya Pekanbaru. Jika ada hal tersebut hanya sebatas gangguan yang terjadi di lokal.
‘’Sejak Selasa kemarin sampai Jumat belum ada pemadaman. Kalau itu memang ada, pemadaman itu hanya permasalahan yang terjadi di lokal. Kalau untuk pembangkit tidak ada masalah.
Kami bersyukur PLTU Ombilin sangat memantu Riau, gangguan bukan pemadaman bergilir dan itu pemadaman lokal. Semoga pada bulan Ramadan tidak terjadi,’’ sebutnya.***