Studi ini menemukan bahwa hampir delapan dari 10 wanita (77 persen) mengatakan mereka lebih mencemaskan foto yang diunggah ke situs jejaring sosial tanpa diedit daripada harus berbicara di depan umum. Alasan yang sama juga dikemukakan jika diperbandingkan dengan kecemasan saat melakukan kencan pertama atau melakukan wawancara kerja.
Hampir tiga perempat dari mereka bahkan menghancurkan foto karena "terlihat terlalu jelek".
Temuan lain dalam survei yang dihajat untuk satu produk perawatan tubuh ini menyatakan hampir setengah (46 persen) wanita menghapus tag atau foto. Sedangkan 41 persen lainnya mengedit ulang sebelum mengunggah kembali.
Dibandingkan beberapa negara, survei membuktikan perempuan Inggris yang paling tak percaya diri dengan penampilannya di ranah jejaring sosial. Ketika dihadapkan dengan foto dirinya, 75 persen melihatnya secara negatif, menganggap diri "tidak menarik", "jelek", atau "terlalu gemuk".
Seorang juru bicara produk kecantikan Dove, yang melakukan penelitian, mengatakan kaum wanita semakin kritis terhadap penampilan dirinya. Penampilan, katanya, berdampak pada harga diri, kepercayaan, dan kebahagiaannya.
"Kami ingin menginspirasi perempuan untuk mempertimbangkan kembali keindahan dan mengakui bahwa mereka lebih indah daripada yang mereka pikirkan," katanya. "Kami percaya bahwa mendorong perempuan dan generasi berikutnya untuk mengembangkan hubungan positif dengan kecantikan dapat membantu meningkatkan harga diri mereka, dan dengan demikian membantu mereka mencapai potensi penuh." (VOA)