Driau.com – Mendekati arus mudik pada awal Agustus mendatang, persiapan untuk mendukung sukses berjalannya mudik. dibenahinya jalan Lintas Timur Sumatera oleh Kementrian PU. Pelebaran jalan sepanjang lintas timur Sumatera terus dilakukan.
Berdasarkan hasil pantauan Tim Jalur Lebaran 2013 Kementerian Pekerjaan Umum pada ruas jalan Medan - Bts Sumut (376 km) dinilai mantap. Namun mulai memasuki Batas Sumut - Dumai - Pekanbaru (348 km) di sebagian ruas terlihat masih dalam pekerjaan perbaikan.
Selain sudah menjadi rencana strategis Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dengan target tahun 2014, juga untuk usaha mengejar kenyamanan arus pemudik.
Jalur batas di wilayah Riau - Pekanbaru digesa penanganan Ruas jalan Batas Riau (Bts Sumut) menuju Kota Pekanbaru (367 km) hingga kini masih terus dilakukan. Jalan yang merupakan bagian ruas Lintas Timur Sumatera (Medan – Pekanbaru) ini dinilai cukup mantap dan fungsional untuk dilalui pada Jalur Mudik tahun ini.
Berdasarkan hasil pantauan Tim Jalur Lebaran 2013 Kementerian Pekerjaan Umum pada ruas jalan Medan - Bts Sumut (376 km) dinilai mantap. Namun mulai memasuki Batas Sumut - Dumai - Pekanbaru (348 km) di sebagian ruas terlihat masih dalam pekerjaan perbaikan.
Masih ada yang ditangani memang. Namun tetap fungsional. Dan pada H - 10 nanti dipastikan kondisi jalan ini menjadi lebih baik dari kondisi sekarang,\" tegas Ketua Tim Pemantau Jalur Lebaran 2013 khusus Lintas Timur Sumatera Jalur Medan - Pekanbaru yakni Graita Gutadi.
Selain sudah menjadi rencana strategis Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dengan target tahun 2014, juga untuk usaha mengejar kenyamanan arus pemudik.
"PU terus melakukan beberapa pengerjaan, ada juga sebagian pelebaran jalan dari yang tadinya 6 meter menjadi 7 meter. Pada 2014, seluruh trans Sumatera harus 7 meter. Tadi dari Jambi sekitar 10 km masih harus diperbaiki dan dilebarkan," kata Staf Ahli Menteri PU Bidang Sosial Budaya dan Peran Serta Masyarakat, Waskito Pandu di Palembang akhir pekan lalu.
Kegiatan pelaksanaan pelebaran jalan dilakukan di Batas Provinsi Jambi -Peninggalan pada titik KM 149 -155 dan KM 230-231. Sedangkan beberapa perbaikan dari Betung - Palembang akan diikuti dengan marka-marka jalan. "Anggaran sekitar Rp6,5 miliar untuk pekerjaan pelebaran jalan," lanjut Pandu.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Sumatera Selatan Bastian Sihombing menuturkan bahwa semua pekerjaan harus sudah selesai H-7 lebaran. \"Kita instruksikan semua terutama konsentrasi lintas timur untuk menyelesaikan program tutup lubang jalan. Pada h-7, mereka harus menyelesaikan segera termasuk marka jalan dalam rangka meningkatkan kkeamanan jalan,\" ujar Bastian.
Bastian juga mengatakan di lintas timur Sumatera terdapat satu kontrakmulti years yaitu dari batas Palembang ke Lampung, selebihnya adalah kontrak tahunan. \"Umumnya kontrak tahunan dapat melakukan satu pelapisan permukaan jalan sehingga sangat siap untuk melayani mudik lebaran. Sementara di batas Lampung ada sekitar 6 km belum selesai dari kontrak tersebut. Namun, konsentrasi kita saat ini adalah bisa fungsional untuk dilewati,\" kata dia.
Titik paling krusial untuk jalur mudik nanti adalah dari Lampung ke Batas Palembang kemudian Palembang ke Betung. Di antara Palembang menuju Indralaya merupakan titik rawan kemacetan karena lalu lintas jarak jauh bercampur dengan lalu lintas komuter pusat kota. Untuk mengatasi hal tersebut PU berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Kementerian Perhubungan.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Sumatera Selatan Heru Setiawan menambahkan rawan kemacetan yang lain adalah arah Jambi di KM 13, kemudian Batas Palembang ke arah Betung karena ada bottle neck. \"Arah Jambi juga ada beberapa pasar tumpah di Sungai Lilin dan pangkalan balai kota. Kami siaga 24 jam sekaligus menyiapkan peralatan berat untuk berjaga-jaga jika terjadi longsor,\" ujar dia.
Keseluruhan Jarak dari Palembang ke arah Jambi 235 km, dengan penanganan ruas jalan mulai km 13 hingga km 235 dengan menghabiskan dana sejumlah Rp265 miliar. ***