“Pelatihan dibagi menjadi dua. Pelatihan pertama dengan ‘melihat ekspresi muka senyum dan marah’. Pelatihan kedua dengan melakukan meditasi selama 20 menit,” tulis Daily Mail, Kamis, 11 Juli 2013. Para ilmuwan menemukan, cara kerja otak akan berubah bila pelatihan ini dilakukan secara teratur.
Temuan tersebut disiarkan dalam sebuah film dokumenter BBC yang menyelidiki ilmu di balik kepribadian orang dan apakah mungkin mengubah kepribadian itu.
Penonton diajak untuk menyaksikan kisah presenter Michael Mosley yang mengalami insomnia kronis selama 20 tahun terakhir. Otak ayah empat anak ini diuji oleh Profesor Elaine Fox dari Universitas Esses, Inggris. Hasil penelitian menunjukkan, dia memiliki aktivitas di bagian otak yang berhubungan dengan sifat negatif, seperti pesimisme dan kecenderungan kuat untuk melihat sisi gelap kehidupan.
Studi terdahulu telah menemukan orang-orang yang rentan terhadap pesimisme dan kecemasan otak memiliki aktivitas otak yang berbeda antara otak kiri dan otak kanan. Aktivitas otak kanan cenderung lebih besar daripada otak kiri. Sayangnya, peneliti belum memahami mengapa hal ini bisa terjadi.
Dengan menganalisis aktivitas listrik di otak, para ahli melihat sisi kanan otak Mosley tiga kali lebih aktif daripada sisi kirinya. Profesor Fox menyarankan Mosley untuk melakukan dua bentuk pelatihan mental setiap hari.
Pelatihan pertama mengharuskan ia untuk duduk bermeditasi di tempat yang tenang. Ia harus fokus pada sensasi fisik, seperti berat tubuh dan pernapasan. Teknik ini akan membantunya untuk merenung dengan bebas.
Sementara pelatihan kedua melibatkan sebuah layar yang menampilkan raut wajah yang marah dan yang tersenyum. Mosley diharuskan melihat satu ekspresi wajah dan mengkliknya hingga muncul ekspresi lain. Pelatihan ini bertujuan untuk menumbuhkan citra positif di otaknya. Dengan latihan teratur, diharapkan pelatihan ini akan menyambungkan citra positif di dalam otaknya.
Setelah tujuh minggu, Mosley merasa suasana hatinya membaik. Ia mulai tidur lebih baik dan merasa lebih optimistis. Dia kemudian kembali ke laboratorium untuk melihat apakah otaknya benar sudah berubah. Peneliti menyatakan, kini otak Mosley jauh lebih seimbang. Ini adalah indikator kuat untuk menjadi lebih optimistis. Tertarik mencobanya? (*)
sumber :daily