Korban Gempa Aceh Terindentifikasi

Driau.com - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menyatakan sudah ada korban meninggal akibat gempa Aceh yang teridentifikasi. Korban tersebut berasal dari Aceh Tengah dan masih berusia anak-anak.

 

"Di Aceh Tengah, empat korban adalah anak-anak," kata Sutopo saat dihubungi, Sabtu, 6 Juli 2013. Menurut dia, korban meninggal karena tertimbun oleh longsor saat terjadi gempa. Keempat korban ditemukan di Desa Bah, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, dengan alat berat. "Empat korban itu sudah teridentifikasi," ujar dia. Namun, korban meninggal lain masih terus diidentifikasi.

 

Sampai hari ini, BNPB mencatat ada 35 korban meninggal, 8 orang masih hilang, dan 275 orang luka-luka. Dari segi kerugian materil, 4.292 rumah rusak dan 83 fasilitas umum rusak. "Pencarian terhadap korban hilang masih terus dilakukan," kata Sutopo.

 

Korban luka-luka saat ini dirawat di sejumlah rumah sakit dan puskesmas di beberapa lokasi, seperti di RSUD Muyan Kute dan Puskesmas Pante Raya. "Ada yang rawat inap, ada yang rawat jalan," ujar Sutopo.

 

Sejak terjadi gempa Aceh pada Selasa lalu, tercatat terjadi 23 kali gempa susulan yang sempat membuat panik warga. "Sebanyak 16.000 warga sudah mengungsi," kata Sutopo. Namun, Sutopo mengakui masih ada warga yang bertahan di rumahnya dengan mendirikan tenda di depan rumah. "Mereka takut barang-barangnya hilang," ujar dia.

 

BNPB menyatakan gempa tersebut berkekuatan 6,2 SR. Pusat gempa di daratan berada 35 km barat daya Bener Meriah atau 50 km barat laut Aceh Tengah. Gempa dirasakan selama kurang lebih 15 detik. Gempa ini termasuk dalam gempa berkategori kuat, yang dapat menyebabkan bangunan mengalami kerusakan ringan hingga berat. (*)

 

sumber : BNPB