Driau.com - Ancaman siber semakin hari semakin menjamur. Selain virus atau malware, ancaman phishing juga terus mengintai pengguna Internet di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Bahkan ancaman terhadap pengguna kini telah menyebar ke perangkat mobile seiring semakin bertumbuhnya pengguna smartphone.
Dalam kuartal pertama tahun ini saja, tercatat ada 22.750 modifikasi baru program berbahaya yang menyasar perangkat mobile. Ini hampir setengah dari total jumlah modifikasi pada tahun sebelumnya yang tercatat mencapai 40. 059 modifikasi.
Sementara itu, laporan terbaru Kaspersky Lab menyatakan jumlah pengguna Internet yang menjadi korban serangan phishing dalam 12 bulan terakhir meningkat dari 19,9 juta pengguna menjadi 37,3 juta pengguna, melonjak sebanyak 87%.
“Para penjahat siber semakin pandai memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk melakukan aksi mereka. Rata-rata pengguna smartphone juga mengakses Internet melalui perangkat yang mereka miliki. Hal ini semakin memperbesar peluang penjahat siber untuk menginfeksi perangkat pengguna,” ujar Dony Koesmandarin, Business Development Manager untuk Indonesia, Kaspersky Lab Asia Tenggara, saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Sabtu (27/7).
Facebook, Yahoo, Google, dan Amazon menjadi situs-situs yang paling sering digunakan oleh para penjahat siber untuk mengelabui pengguna Internet. Survei yang dilakukan pada Juni 2013 ini, dengan mengambil data dari layanan awan Kaspersky Security Network, menunjukkan bahwa phishing, yang awalnya hanyalah bagian dari spam, kini telah menjelma menjadi ancaman siber tersendiri dan tumbuh dengan pesat. ***
sumber: koresponden jkt (Cr1)
Foto : net