Manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian resiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi resiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu. Manajemen resiko tradisional terfokus pada resiko-resiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen resiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada resiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen resiko adalah untuk mengurangi resiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen resiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen resiko (manusia, staff, dan organisasi). Dalam perkembangannya Resiko-resiko yang dibahas dalam manajemen resiko dapat diklasifikasi menjadi
a) Resiko Operasional
b) Resiko Hazard
c) Resiko Finansial
d) Resiko Strategik
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Resiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management).
Resiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.menurut Wideman, ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (Opportunity), sedangkan ketidak pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah resiko (Risk).
Secara umum resiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar sedangkan kalaupun rugi hanya kecil sekali? Misalnya membeli loterei. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat besar tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli loterei relatif kecil.Apakah ini juga tergolong Resiko? jawabannya adalah hal ini juga tergolong resiko. Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap resiko. Resiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
a) Resiko Spekulatif
b) Resiko Murni
c) Resiko Spekulatif
Resiko spekulatif - suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Resiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan istilah resiko bisnis(business risk). Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Resiko yang dihadapi seperti ini adalah resiko spekulatif. Resiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian.
Resiko Murni (pure risk) - sesuatu yng hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderiat kebakaran,maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Resiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan resiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya resiko murni kadang dikenal dengan istilah resiko yang dapat diasuransikan ( insurable risk ).
Perbedaan utama antara resiko spekulatif dengan resiko murni adalah kemungkinan untung ada atau tidak, untuk resiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk resiko murni tidak dapat kemungkinan untung.
Proyek Manajemen Resiko melibatkan perencanaan melakukan manajemen resiko, terlibat dalam identifikasi resiko, menyelesaikan analisis resiko, menciptakan rencana resiko tindakan tanggapan, dan pemantauan dan pengendalian resiko pada proyek. Proyek Manajemen Resiko adalah proses berkesinambungan untuk terlibat dalam seluruh keseluruhan proyek. Hal penting yang harus diingat adalah bahwa resiko tidak selalu buruk. Ada peluang dan ada ancaman. Kesempatan adalah resiko yang baik. Memperlakukan adalah resiko buruk. Tujuan dari manajemen resiko proyek adalah untuk meningkatkan kemungkinan dan dampak peristiwa positif dan untuk mengurangi probabilitas dan dampak dari kejadian negatif. Proses manajemen resiko yang enam:
a) Perencanaan Manajemen Resiko - Resiko Manajemen Perencanaan adalah proses di mana keputusan yang dibuat tentang bagaimana pendekatan, merencanakan, dan melaksanakan kegiatan manajemen resiko. Hal ini diselesaikan sebagai bagian dari kelompok proses perencanaan.
b) Identifikasi Resiko - Resiko Identifikasi resiko menentukan yang dapat mempengaruhi tujuan proyek, dan mengidentifikasi karakteristik resiko tersebut. Identifikasi Resiko umum pertama terlibat dalam kelompok proses perencanaan.
c) Analisis Resiko Kualitatif - Analisis Resiko Kualitatif memprioritaskan resiko untuk analisis masa depan dengan menganalisis kemungkinan terjadinya dan dampak. Analisis Resiko Kualitatif umumnya pertama kali terlibat dalam kelompok proses perencanaan.
d) Analisis Resiko Kuantitatif - Analisis Resiko Kuantitatif memberikan nomor ke resiko sebagai bagian dari menentukan dampak pada tujuan proyek secara keseluruhan. Analisis Resiko Kuantitatif umumnya terlibat dalam kelompok proses perencanaan.
e) Respon Resiko Perencanaan - Perencanaan Respon Resiko mengetengahkan opsi dan rencana aksi untuk meningkatkan peluang dan mengurangi ancaman. Respon resiko perencanaan biasanya pertama kali dimulai pada Kelompok Resiko Perencanaan Respon.
f) Pemantau Resiko dan Pengendalian - Pemantauan dan Pengendalian Resiko adalah proses yang berkelanjutan. Ini melibatkan mengawasi efektivitas tanggapan resiko, pemantauan resiko residu, mengidentifikasi dan mendokumentasikan resiko baru, dan meyakinkan bahwa proses manajemen resiko diikuti. Hal ini dilakukan sepanjang Monitoring dan Pengendalian Proses Grup.
Dari berbagai Sumber